Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov menyebut, bahwa pasukan Rusia melakukan tindakan genosida yang nyata di kota pelabuhan strategis selatan Mariupol.
Sebanyak 2.187 warga kota itu tewas dalam beberapa hari pengeboman Rusia tanpa henti, kata dewan kota, Minggu (13/3/2022).
"Musuh menyandera kota dengan melakukan tindakan genosida yang nyata," kata Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov dikutip dari channelnewsasia.com.
Kota Mariupol mengalami kekurangan akut di tengah pengepungan yang berkepanjangan.
Sebuah rombongan aksi kemanusiaan menuju ke sana harus kembali lagi pada hari Minggu (13/3/2022), seorang pejabat kota mengatakan kepada AFP, setelah Rusia "tidak berhenti menembak".
Sebanyak 2.187 warga kini tewas dalam beberapa hari pengeboman Rusia tanpa henti, kata dewan kota, Minggu (13/3/2022).
Baca Juga
"Musuh menyandera kota dengan melakukan tindakan genosida yang nyata," kata Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh Moskow memblokir dan menyerang konvoi kemanusiaan, meskipun dia mengatakan, pada Minggu (13/3/2022), jumlah warga yang dievakuasi bertambah 125.000 di seluruh Ukraina.
"Rusia membom kota itu bahkan selama negosiasi resmi," kata Menteri Pertahanan Reznikov.
"Mereka tidak memiliki martabat, tidak ada kehormatan, tidak ada belas kasihan."
Pembicaraan antara Rusia dan Ukraina belum menghasilkan gencatan senjata, tetapi perwakilan Ukraina dan Rusia akan bertemu melalui konferensi video Senin (14/3/2022), kata penasihat Zelenskyy dan juru bicara Kremlin.
"Dan tujuan kami adalah bahwa dalam perjuangan ini, dalam pekerjaan negosiasi yang sulit ini, Ukraina akan mendapatkan hasil yang diperlukan ... untuk perdamaian dan keamanan," kata Zelenskyy Senin (14/3/2022) pagi.
"Kami melihat kemajuan yang signifikan," Leonid Slutsky, anggota senior tim perunding Rusia, mengatakan kepada jaringan televisi pemerintah RT Sunday.