Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Korban Berjatuhan, KSP Minta Aparat Tindak Tegas KKB di Papua

Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardani meminta aparat keamanan menindak tegas KKB di Papua.
Petugas menurunkan kantong jenazah korban pembantaian oleh KKB dari pesawat Rimbun Air PK-OTJ untuk dibawa ke mobil ambulans di Bandara Mozes Kilangin Timika, Senin (7/3/2022).
Petugas menurunkan kantong jenazah korban pembantaian oleh KKB dari pesawat Rimbun Air PK-OTJ untuk dibawa ke mobil ambulans di Bandara Mozes Kilangin Timika, Senin (7/3/2022).

Bisnis.com, JAKARTA - Kasus kekerasan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua terus berulang,

Berdasarkan data Kantor Staf Presiden (KSP), sejak Januari hingga awal Maret 2022 sudah 13 orang meninggal dunia.

Selain aparat TNI,Polri, korban tewas dalam insiden tersebut juga masyarakat sipil.

Menyikapi hal itu, Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardani mengencam tindakan brutal yang dilakukan KKB.

Pihaknya mendorong agar aparat keamanan mengusut tuntas kasus tersebut dan menindak tegas para pelakunya.

"Kami juga menyampaikan dukacita yang mendalam kepada keluarga dari para petugas PTT yang menjadi korban jiwa saat sedang melaksanakan tugasnya di area Kabupaten Puncak. Para petugas sejatinya telah memperjuangkan persatuan dan kesatuan bangsa kita dengan menjaga jaringan konektivitas. Saya meminta agar para aparat terkait melakukan penegakan hukum secara tegas, tuntas, dan proporsional atas tindak pidana tersebut," ujar Jaleswari seperti dikutip Bisnis dari laman resmi Polri, Rabu (8/3/2022).

Menurutnya, para petugas dari PT. Palapa Ring Timur Telematika (PTT) itu seharusnya mendapatkan apresiasi karena berusaha mendukung kesejahteraan masyarakat Papua melalui peningkatan akses komunikasi dan konektivitas.

"Akses komunikasi itu akan memudahkan kegiatan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi warga, yang seharusnya didukung," kata Jaleswari.

Dikatakannya, pada tahun 2021, pemerintah telah merencanakan pembangunan infrastruktur base transceiver station (BTS) di Papua dan Papua Barat sebanyak 4,200 unit.

Lebih dari 60 persen titik yang telah dibangun terdapat di Papua dan Papua Barat. Lewat pembangunan infrastruktur telekomunikasi itu, masyarakat Papua dan Papua Barat diharapkan dapat menikmati jaringan telekomunikasi 4G.

"Konektivitas merupakan salah satu pilar penting dalam membangun kesejahteraan di Tanah Papua, tindak pidana ini merugikan semua pihak," ujar Jaleswari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper