Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Longgarkan Aturan Perjalanan, Ini Respons Epidemiolog

Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan ada beberapa hal yang mesti diperhatikan pemerintah terkait pelonggaran aturan perjalanan.
Seorang warga negara asing (WNA) berjalan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/1/2021)./Antararn
Seorang warga negara asing (WNA) berjalan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/1/2021)./Antararn

Bisnis.com, JAKARTA - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengusulkan beberapa hal yang mesti dilakukan dalam menyiapkan transisi menuju endemi yang saat ini sedang diterapkan pemerintah. Salah satunya dengan melonggarkan aturan perjalanan.

Dicky menyarankan agar pelonggaran aturan perjalanan sebaiknya dibarengi dengan penguatan 3T yaitu testing, tracing dan treatment.

“Pertama 3T harus terus diperkuat. Usul saya, ada sampling 1 persen dari total penumpang itu, mau sekali sehari seminggu sekali itu dites Covid-19. Karena itu jadi tools jadi indikator. Misalnya kalo positivy rate-nya di bawah 1 persen kita bisa confidence banget (masuk ke endemic),” kata Dicky kepada Bisnis, Rabu (9/3/2022).

Meski begitu, Dicky meminta pemerintah untuk terbuka apabila kasus Covid-19 dari pelaku perjalan meningkat.

“Namun jika ditemukan tinggi ya namanya juga transisi. Jadi transisi itu juga uji coba mana yang harus diperkuat. Ini harus dilakukan. Kita memang di situasi disebut aman. Pemulihan harus ada tetapi dengan mitigasi yang kuat,” ujarnya.

Selain itu, dia menilai pemerintah juga harus melakukan literasi kepada masyarakat bahwa pandemi belum berakhir.

“Pertama pandemi belum selesai. Ini bukan berarti meniadakan intervensi. Pasalnya kurang lebih 30 provinsi kita ini positivy rate-nya di atas 5 persen. Melebihi standar WHO. Bukan menakut-nakuti, tapi membangun persepsi risiko. Kita tidak ingin di masa transisi ini bahkan mendatangkan masalah,” kata Dicky.

Dicky menilai, Indonesia sudah layak masuk ke fase transisi endemi. Dia juga membandingkan Indonesia dengan negara lain yang memiliki situasi Covid-19 lebih buruk, tapi berani transisi menuju endemi.

Pemerintah mengklaim situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air terus membaik. Dengan begitu pemerintah pelan-pelan melakukan pelonggaran mobilitas masyarakat selama masa transisi menuju endemi.

Pemerintah memutuskan untuk meniadakan syarat hasil negatif tes antigen maupun PCR bagi para pelaku perjalanan domestik. Kebijakan ini berlaku bagi semua moda transportasi baik darat, laut maupun udara.

Masih dalam upaya menuju transisi endemi, seluruh kompetisi olahraga juga telah diizinkan untuk dihadiri penonton dengan syarat sudah vaksinasi booster dan wajib menggunakan aplikasi Pedulilindungi untuk check in.

Kapasitas penonton disesuaikan dengan level PPKM di daerah terkait. Untuk level 4 sebanyak 25 persen, level 3 dengan 50 persen, level 2 sebanyak 75 persen dan level 1 dengan jumlah penonton 100 persen.

Uji coba juga dilakukan bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang akan masuk ke wilayah Bali. Mulai 7 Maret, setiap PPLN yang datang ke Bali tidak wajib melakukan karantina.

Untuk mendapatkan pengecualian melakukan karantina, PPLN harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan, di antaranya menunjukkan bukti booking hotel yang telah dibayar minimal 4 hari atau bukti domisili bagi WNI, sudah vaksinasi booster dan melakukan tes PCR kedatangan, jika hasilnya negatif, maka PPLN dibebaskan dari karantina. Tes PCR akan diulang kembali di hari ketiga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper