Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TikTok Larang Pembuatan Video Baru di Rusia, Imbas UU Berita Palsu

TikTok Larang pembuatan video baru dan streaming online di Rusia sebagai imbas dari undang-undang (UU) berita palsu atau fake news yang diteken oleh Presiden Vladimir Putin.
Logo TikTok ditampilkan di TikTok Creator's Lab 2019 yang digelar Bytedance Ltd. di Tokyo, Jepang, Sabtu (16/2/2019)./Bloomberg-Shiho Fukada
Logo TikTok ditampilkan di TikTok Creator's Lab 2019 yang digelar Bytedance Ltd. di Tokyo, Jepang, Sabtu (16/2/2019)./Bloomberg-Shiho Fukada

Bisnis.com, JAKARTA - TikTok menangguhkan pembuatan atau unggahan video baru dan streaming langsung pada aplikasinya di Rusia karena Undang-Undang (UU) berita palsu atau fake news yang baru disahkan oleh Presiden Vladimir Putin.

“Mengingat UU berita palsu baru Rusia, kami tidak punya pilihan selain menangguhkan streaming langsung dan konten baru ke layanan video kami. Sementara kami meninjau implikasi keamanan dari UU ini,” tulis akun resmi @TikTokComms di Twitter yang dilansir pada Senin (7/3/2022).

Meski demikian, TikTok menegaskan Layanan perpesanan dalam aplikasi tersebut tidak akan terpengaruh.

Melansir dari The Verge, Senin (7/3/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani UU terkait berita palsu pada minggu lalu.

UU ini menghukum akan orang dengan denda atau hingga 15 tahun penjara karena menyebarkan ‘informasi palsu’ tentang militer Rusia atau secara terbuka menyerukan sanksi terhadap Rusia.

Saat Rusia melanjutkan invasinya ke Ukraina, pemerintahan Kremlin mulai menindak platform sosial dan media asing. Pemerintah Rusia telah memblokir Facebook, membatasi akses ke Twitter, dan melarang akses ke situs berita BBC.

Pekan lalu, agen komunikasi Rusia Roskomnadzor menyerukan TikTok karena menghapus konten yang didukung negara dari platform.

TikTok kemudian mengumumkan rencana untuk menambahkan label ke ‘beberapa’ media yang dikendalikan negara, dan dilaporkan telah mempersulit pengguna untuk mengakses media pemerintah Rusia, sejalan dengan langkah-langkah dari Facebook, YouTube, dan banyak lainnya.

“Kami akan terus mengevaluasi keadaan yang berkembang di Rusia untuk menentukan kapan kami dapat melanjutkan layanan kami sepenuhnya dengan keselamatan sebagai prioritas utama kami,” catat akun resmi @TikTokComms.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper