Bisnis.com, JAKARTA - Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik dan sekaligus Kepala Negara Vatikan, mendesak perdamaian Rusia dan Ukraina dan menuntut jalur bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi Ukraina.
“Sungai darah dan air mata mengalir di Ukraina. Ini bukan hanya operasi militer, tetapi perang, yang menabur kematian, kehancuran dan kesengsaraan. Jumlah korban semakin bertambah, begitu pula orang-orang yang mengungsi, terutama ibu-ibu dan anak-anak. Kebutuhan akan bantuan kemanusiaan di negara yang bermasalah itu tumbuh secara dramatis dari jam ke jam,” kata Paus Fransiskus seperti dilansir dari Vatican News, Senin (7/3/2022).
Paus Fransiskus juga menyerukan agar jalur bantuan kemanusiaan benar-benar diamankan agar bantuan dijamin dan akses difasilitasi ke daerah-daerah yang terkepung untuk menawarkan bantuan penting kepada warga Ukraina yang tertekan oleh bom dan ketakutan.
Di atas segalanya, dia memohon agar serangan bersenjata Rusia segera dihentikan dan negosiasi, serta akal sehat, akan menang.
"Dan hukum internasional itu dihormati sekali lagi!” tegasnya.
Paus Fransiskus juga mengumumkan misi khusus dari dua kardinal. Dia mengatakan Takhta Suci siap untuk melakukan segalanya, untuk menempatkan dirinya dalam pelayanan perdamaian ini. Pada hari-hari ini, dua Kardinal pergi ke Ukraina, untuk melayani rakyat, untuk membantu masyarakat Ukraina.
Baca Juga
“Kehadiran dua Kardinal di sana tidak hanya kehadiran Paus, tetapi juga semua orang Kristen yang ingin lebih dekat dan mengatakan bahwa Perang adalah kegilaan! Tolong berhenti! Lihat kekejaman ini!" ucap Paus Fransiskus.
Melansir dari Ukrinform pada Senin (7/3/2022), Ukraina telah meminta Paus Fransiskus untuk membantu menyetujui Kremlin dalam mengatur koridor kemanusiaan demi mengevakuasi warga sipil dari permusuhan di Ukraina.