Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Partisipasi Pemilu Korsel Melonjak di Tengah Pemulihan Pandemi

Lebih dari 16 juta orang atau sekitar 37 persen pemilih ambil bagian dalam pemilihan umum yang dimulai pada Sabtu (5/3/2022), menurut Komisi Pemilihan Umum Nasional Korea Selatan.
Warga menunggu dalam barisan untuk tes Covid-19 di lokasi tes yang sementara dibangun di sebuah stasiun kereta di Seoul, Korea Selatan, Rabu (7/7/2021). /Antara
Warga menunggu dalam barisan untuk tes Covid-19 di lokasi tes yang sementara dibangun di sebuah stasiun kereta di Seoul, Korea Selatan, Rabu (7/7/2021). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Partisipasi masyarakat dalam dua hari pemilihan umum (pemilu) di Korea Selatan mencapai rekor di tengah perjuangan pemulihan pandemi Covid-19.

Dilansir Bloomberg pada Minggu (6/3/2022), lebih dari 16 juta orang atau sekitar 37 persen pemilih ambil bagian dalam pemilihan umum yang dimulai pada Sabtu (5/3/2022), menurut Komisi Pemilihan Umum Nasional Korea Selatan.

Angka itu 11 persen lebih tinggi dari pemilu terakhir lima tahun lalu. Dengan hari pemilihan pada Rabu, kandidat konservatif Yoon Suk-yeol dari Partai Kekuatan Rakyat unggul.

Dengan selisih yang tipis, pemilihan presiden tahun ini akan menjadi yang terketat sejak 35 tahun yang lalu. Hasil poling final memperlihatkan baik Yoon dan Lee memperoleh 40 persen suara, dengan Yoon sedikit lebih unggul. Nantinya, tidak akan ada poling baru yang akan dirilis setelah Kamis sampai selesai masa pemungutan suara.

Yoon dan kandidat progresif Lee Jae-myung dari Partai Demokrat telah melakukan tur nasional pada akhir pekan lalu. Keduanya bersaing untuk menggantikan Presiden progresif Moon Jae-in untuk masa jabatan lima tahun.

Sementara itu, Korea Utara mengingatkan tetangganya akan ancaman keamanan tanpa henti dengan menembakkan rudal balistik yang dicurigai pada Sabtu.

Menurut laporan resmi Kantor Berita Pusat Korea, tembakan itu merupakan uji satelit pengintaian. Selama masa pemerintahan Moon, rezim Kim Jong Un memodernisasi persenjataan misilnya, menguji coba puluhan roket baru yang dirancang untuk menyerang seluruh Korea Selatan.

Potensi kemenangan Yoon semakin meningkat setelah kandidat konservatif minor Ahn Cheol-soo menangguhkan kampanyenya dan menawarkan dukungan kepada Yoon.

Sebagian besar jajak pendapat menunjukkan langkah itu akan mendorong Yoon unggul beberapa poin dalam perlombaan dengan Lee.

Faktor lainnya yang akan mendukung Yoon adalah sebanyak 54 persen pemilih menginginkan perubahan kekuasaan dari progresif, menurut survei Korea Information Research pada Rabu.

Jajak pendapat itu juga mengatakan hanya 37,4 persen yang menginginkan Presiden Moon tetap berada di Gedung Biru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper