Bisnis.com, JAKARTA – PT Palapa Timur Telematika (perusahaan) menyampaikan mengenai dugaan lokasi gangguan keamanan di tower B3 Distrik Beoga, Kabupaten Puncak Papua yang berada di ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Humas PT Palapa Timur Telematika, Aifi Anna mengatakan bahwa perusahaan telah mengirimkan logistik menggunakan helikopter ke lokasi tower B3, tetapi ditemukan kondisi tidak terdapat karyawan dari Perusahaan pada lokasi tersebut, sehingga ditindak lanjuti denganpenelaahan rekaman kamera pemantau.
“Penelaahan pada rekaman kamera pemantau mengindikasikan terdapat aktivitas dari orang tidak dikenal yang dugaan sementara adanya potensi gangguan keamanan,” katanya lewat keterangan resmi, Sabtu (5/3/2022).
Oleh sebab itu, dia melanjutkan perusahaan segera mencoba melakukan kontak terhadap 4 karyawan Perusahaan, 4 karyawan dari kontraktor Perusahaan dan 1 orang masyarakat lokal pemandu, tetapi ditemukan kendala-kendala, sehingga tindak lanjut atas hal tersebut diputuskan untuk mengirimkan helikopter ke lokasi tower demi mendapatkan informasi situasi lapangan, yang mana terkendala oleh cuaca yang buruk.
“Hingga rilis ini diterbitkan, belum terdapat tinjauan langsung pada lokasi tower Perusahaan akibat terkendala akses dan cuaca, sehingga Perusahaan belum dapat memberikan konfirmasi terkait informasi yang beredar di sejumlah media massa atas korban jiwa dan luka-luka maupun kondisi fisik tower B3,” ujarnya.
Sebagai informasi, Lokasi tower B3 berada di ketinggian di atas 3000 mdpl dan hanya dapat ditempuh menggunakan helikopter. Kondisi cuaca disebutkan menghambat proses identifikasi tim menuju lokasi tower.
Dia melanjutkan, Perusahaan mengupayakan yang terbaik demi memastikan keselamatan para karyawannya dan masyarakat lokal pemandu serta keamanan dari lokasi site Perusahaan, melalui permintaan-permintaan bantuan dan pendampingan dari aparat keamanan (TNI dan Polri) dan Pemerintah Pusat serta Pemerintah Daerah.
Bantuan dan pendampingan yang dimaksudkan adalah untuk melakukan tindakan-tindakan pengamanan terhadap seluruh site dari proyek Palapa Ring Timur yang merupakan Proyek Strategis Nasional Infrastruktur Prioritas, khususnya dalam kejadian ini meminta bantuan evakuasi dari aparat keamanan terhadap karyawan Perusahaan, karyawan dari kontraktor Perusahaan dan masyarakat lokal pemandu.
Menurutnya, tindakan-tindakan keamanan tersebut sangat diperlukan dengan dukungan penuh dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta aparat keamanan (TNI dan Polri) mengingat gangguan-gangguan keamanan oleh orang yang tidak dikenal pada lokasi site-site Perusahaan telah terjadi berulang kali, sejak 2019 dimana opersional proyek Palapa Ring Timur dimulai.
“Dukungan penuh tersebut diperlukan mengingat proyek tersebut adalah Proyek Strategis Nasional Infrastruktur Prioritas yang memberikan layanan telekomunikasi pada masyarakat,” katanya
Aifi mengatakan, sebelum terjadinya kejadian tersebut di atas, tower B3 pada kondisi proses perbaikan dalam rangka recovery jaringan telekomunikasi yang mana pekerja tersebut dalam aktivitasnya melakukan recovery jaringan yang diharapkan layanan telekomunikasi terhadap masyarakat Papua dapat dipulihkan.
“Perusahaan telah mengupayakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan layanan telekomunikasi Palapa Ring Timur tetap berfungsi dengan baik, di mana hingga saat ini tidak terdapat gangguan jaringan yang bersifat material pada jaringan telkomunikasi Palapa Ring Timur secara keseluruhan, begitupula mengupayakan terbaik untuk melakukan evakuasi terhadap karyawannya,” tutur Aifi.