Bisnis.com, JAKARTA -- Perundingan sesi kedua Rusia dan Ukraina yang berlangsung sejak Rabu (2/3/2022) hingga Kamis (3/3/2022) malam waktu setempat disebutkan menghasilkan sejumlah kesepakatan telah ditemukan kedua belah pihak.
Dikutip melalui New York Times, salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan ini adalah mengenai gencatan senjata dan evakuasi warga sipil. Adapun, negosiasi antara Ukraina dan Rusia dilakukan di perbatasan Polandia-Belarus pada hari kedelapan invasi Rusia ke Ukraina.
Perunding utama Rusia dan mantan menteri kebudayaan Vladimir Medinsky mengatakan, kedua negara sepakat membentuk koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil dalam perundingan kedua tersebut.
"Pertanyaan utama yang kami putuskan hari ini adalah masalah menyelamatkan orang, warga sipil, yang berada di zona bentrokan militer," katanya, dikutip Jumat (4/3/2022).
Kendati demikian, perundingan terkait dengan gencatan senjata masih belum menghasilkan.
Baca Juga
Dikutip melalui akun Twitter pribadi @Podolyak_M, Penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak Pihak Ukraina mengatakan bahwa tidak ada hasil apapun yang dibutuhkan Ukraina dalam perundingan kedua dengan Rusia.
"Pembicaraan putaran kedua telah berakhir. Sayangnya, Ukraina belum memiliki hasil yang dibutuhkan. Yang ada hanya keputusan tentang organisasi koridor kemanusiaan," katanya, dikutip dari akun Twitter @Podolyak_M, Jumat (4/3/2022).
Sekadar informasi, perundingan ini merupakan kelanjutan dari dialog perdana yang digelar pada Senin lalu. Dalam perundingan itu, kedua belah pihak tak mencapai kesepakatan apa pun.
Penyebabnya, tidak ada kesepakatan gencatan senjata sehingga pertarungan masih terus berkobar di Ukraina. Salah satu pertempuran yang menjadi sorotan terjadi di Enerhodar.
Rusia di kota tersebut berupaya menguasai pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, PLTN Zaporizhzhia yang mengakibatan PLTN tersebut terbakar lantaran pertempuran sengit dengan antarpasukan tersebut.