Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi menghadiri upacara Tawur Agung Kesanga yang menjadi rangkaian dari perayaan Hari Raya Nyepi, Tahun Baru Caka 1944 di pelataran Candi Prambanan, Rabu (2/3/2022).
Wamenag menyampaikan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1944 kepada umat Hindu dan berpesan tentang pentingnya menjadikan agama sebagai sumber inspirasi.
"Selamat Hari Raya Nyepi bagi seluruh umat Hindu!" katanya melalui keterangan resmi, Rabu (2/3/2022).
Wamenag menyampaikan bahwa dalam berbagai kesempatan, Bapak Menteri Agama selalu menekankan bahwa agama harus menjadi sumber inspirasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan pemahaman ini, katanya, diharapkan dalam beragama tak hanya akan terwujud kedekatan makhluk dengan Tuhan, namun juga memunculkan sikap saling menghormati, toleransi dan sekaligus memuliakan alam seisinya.
Adapun, peringatan Hari Suci Nyepi tahun ini mengusung tema “Aktualisasi Nilai Tattwam Asi dalam Moderasi Beragama menuju Indonesia Tangguh”.
Baca Juga
Menurut Wamenag, perayaan Dharma Santi Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1944 ini tepat untuk menjadi momentum mengimplementasikan ajaran “tat twam asi” yang bermakna "aku adalah engkau”.
“Ajaran ini harus menginspirasi untuk saling menghormati, saling rukun, dan bertoleransi," kata Wamenag.
Dengan inspirasi ajaran "tat twam asi" tersebut, sambungnya, sudah sepatutnya umat Hindu memperlakukan orang lain apa pun agama, suku, dan kelas sosialnya secara adil tanpa ada diskriminasi.
Wamenag menilai ajaran “tat twam asi” menjadi salah satu inti moderasi beragama yang roadmap-nya telah selesai disusun oleh Kementerian Agama dan akan menjadi acuan kehidupan bermasyarakat di seluruh Indonesia.
Berkenaan dengan Nyepi, Wamenag mengatakan bahwa inti dari perayaan itu adalah “menyepikan diri”.
Zainut mengatakan, umat Hindu diajak untuk melakukan “pengendalian diri” dengan empat cara yaitu Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan, Amati Lelanguan, yang dikenal dengan Catur Brata.
Pelaksanaan Catur Brata penyepian, kata Wamenag, merupakan kesempatan bagi umat Hindu untuk melakukan renungan suci dan intropeksi diri secara mendalam sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas diri agar menjadi pribadi yang lebih baik dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara sehingga, umat Hindu bisa menemukan cahaya teduh diri dan menjadi lentera dalam menatap masa depan bangsa dan negara.
“Dengan memaknai Hari Raya Nyepi, saya percaya umat Hindu akan dapat lebih berkontribusi dan berperan aktif dalam menciptakan keharmonisan, memelihara kerukunan, dan membangun rasa persaudaraan dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang cinta damai,” tuturnya.
Hadir pula dalam acara tersebut, Plt Dirjen Bimas Hindu Komang Sri Marheni, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud-Ristek Hilmar Farid, Perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wisnu Bawotarunajaya, Sekda Provinsi Jateng Sumarno, Ketua Umum PHDI Mayjen Purn Wisnu Bawatanaya, Bupati Klaten Sri Mulyani, Ketua Panitia Nasional Brigjen TNI Putra Widyastawa, Kakanwil Kemenag Jateng Mustain Ahmad dan Kakanwil Kemenag DIY Masmin Afif, serta umat Hindu dari berbagai daerah.