Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu Rusia: Perang Dunia III Akan Libatkan Senjata Nuklir

Rusia mengatakan bahwa Ukraina memiliki teknologu nuklir Uni Soviet dan mampu menggunakannya.
Seorang anak perempuan membawa papan bergambar saat unjuk rasa dekat Museum Seni Modern dan Kedutaan Rusia, setelah Rusia meluncurkan operasi militer besar atas Ukraina, di Ljublana, Slovenia, Jumat (25/2/2022). /Antara-Reuters
Seorang anak perempuan membawa papan bergambar saat unjuk rasa dekat Museum Seni Modern dan Kedutaan Rusia, setelah Rusia meluncurkan operasi militer besar atas Ukraina, di Ljublana, Slovenia, Jumat (25/2/2022). /Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov memperingatkan jika perang dunia ketiga terjadi akan melibatkan senjata nuklir, mengutip RIA news agency, Rabu (2/3/2022). Hal ini disampaikan pada hari ketujut perang Rusia dengan Ukraina.

Lavrov mengatakan bahwa Rusia, yang telah melancarkan operasi militer khusus ke Ukraina pekan lalu, menghadapi bahaya dari senjata nuklir Ukraina. Akan tetapi dia tidak memberikan bukti selain mengatakan bahwa Ukraina masih memiliki teknologi nuklir Soviet dan kemampuan mengoperasikannya. 

Hal tersebut disampaikan Menlu Rusia pada Konferensi Perlucutan Senjata di Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa (1/3/2022) waktu setempat. 

Adapun Invasi Rusia ke Ukraina saat ini sudah memasuki hari ketujuh. Perang pecah setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan operasi militer di Donbas, wilayah di timur Ukraina yang dikuasai separatis pro-Rusia.

Tak lama setelah itu, pasukan Rusia merangsek masuk melalui berbagai wilayah Ukraina di bagian utara, selatan, dan timur. Ukraina lantas membalas serangan tersebut.

Hingga kemarin, Rusia masih terus membombardir sejumlah kota di Ukraina, termasuk ibu kotanya, Kiev. Korban dari serangan tersebut tidak hanya dari militer, tetapi juga warga sipil. Setidaknya ada 136 orang di Ukraina telah meninggal dunia akibat serangan Rusia. 

Sebelum perang Rusia dengan Ukraina pecah, kedua negara sempat menggelar perundingan pada Senin (28/2/2022), tetapi gagal mencapai kesepakatan. Mereka kemudian dijadwalkan menggelar perundingan kedua pada hari ini, Rabu (2/3).

Sementara itu, serangan sikap Rusia telah mendapatkan kecaman dari berbagai negara. Presiden AS Joe Biden telah menjatuhkan sejumlah sanksi kepada Rusia.

Terbaru, AS bergabung dengan Uni Eropa dan Kanada untuk melarang pesawat Rusia dari wilayah udara Paman Sam. Biden juga mengatakan bahw Departemen Kehakiman akan berusaha merebut kapal pesiar, apartemen mewah, dan jet pribadi milik orang kaya Rusia yang memiliki hubungan dengan Putin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper