Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan kepada Kongres bahwa Vladimir Putin telah keliru dan salah perhitungan dalam menilai bagaimana cara negara Barat melakukan pembalasan begitu dia menginvasi Ukraina.
Pernyataan itu disampaikannya dalam sebuah pidatonya sembari menyatakan bahwa kebebasan akan selalu menang atas tirani.
Kalangan Partai Demokrat dan Partai Republik bereaksi terhadap seruan Biden tersebut dengan untuk menunjukkan dukungan kuat bagi Ukraina. Mereka bangkit serentak dan bertepuk tangan menunjuklkan dukungan penuh.
Dalam pidato kenegaraan di tengah kelelahan negara itu menghadapi pandemi Covid-19, presiden dari Partai Demokrat itu mengatakan, "Perang Putin direncanakan dan tidak diprovokasi. Bahkan Putin menolak upaya diplomasi berulang kali, katanya.
"Dia pikir negara Barat dan NATO tidak akan melakukan pembalasan. Dan dia pikir dia bisa memecah belah kami di sini," ujarnya seperti dikutip BBC, Rabu (2/3/2022).
Dia menegaskan bahwa Putin telah bertindak salah dan pihaknya siap untuk menghadapinya.
Pada bagian lain dia mengumumkan bahwa AS akan melarang semua pesawat Rusia dari wilayah udara Amerika Serikat. Hal yang sama telah dilakukan oleh Kanada dan Eropa.
AS dan sekutunya telah meluncurkan rentetan sanksi terhadap ekonomi dan sistem keuangan Rusia dan Putin sendiri. Dalam pidatonya, Biden juga bersumpah akan melakukan pembalasan ekonomi lebih lanjut dan memperingatkan Putin, "Dia tidak tahu apa yang akan terjadi."
Presiden AS juga menyambut Duta Besar Ukraina Oksana Markarova, yang menerima tepuk tangan meriah saat ia duduk di kotak VIP Ibu Negara AS Jill Biden.
