Bisnis.com, JAKARTA – Hari Ini tepat 2 tahun Pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Namun, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengimbau agar jajarannya tidak tergesa-gesa untuk memutuskan status pandemi Covid-19 menjadi endemi.
Hal tersebut disampaikan oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo, di mana Kepala Negara berharap seluruh keputusan dalam penanganan dan perkembangan kondisi Covid-19 didasarkan pada ilmu data dan kalkulasi yang matang.
"Mengenai perubahan status pandemi menjadi endemi, Bapak Presiden menekankan kita tidak perlu tergesa-gesa dan memperhatikan aspek kehati-hatian. [Penyebabnya] presiden tidak mau kita sampai kembali ke situasi pada awal pandemi," kata Abraham dalam keterangan resmi, Rabu (2/3/2022).
Lebih lanjut, Abraham mengatakan, pemerintah akan selalu memonitor secara mendetail perkembangan Covid-19 di Indonesia maupun di negara lain. Bahkan, pemerintah turut melibatkan para pakar dalam mengambil setiap kebijakan terutama dalam penentuan status pandemi sehingga mendapatkan keputusan yang tepat.
"Jika memang data-data ilmiah dan analisa pakar menunjukan kondisi terus membaik, maka relaksasi juga akan makin dibuka," ujarnya.
Sementara itu, Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 tercatat jumlah penambahan kasus infeksi virus Corona, per Selasa, 1 Maret 2022 sebanyak 24.728. Alhasil, secara kumulatif terdapat 5.589.176 kasus positif Covid-19 di Indonesia.
Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus positif Covid-19 hingga 1 Maret 2022 bertambah 39.887 orang sehingga menjadi sebanyak 4.901.302 orang, sedangkan jumlah orang yang meninggal hingga 1 Maret 2022 di Indonesia bertambah 325 orang. Dengan demikian, jumlah korban meninggal selama pandemi Covid-19 sebanyak 148.660 orang.
Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia hingga 1 Maret 2022 mencapai 539.214 kasus, berkurang 15.484 kasus dibanding sehari sebelumnya.
Adapun, penambahan kasus positif Covid-19 pada 1 Maret 2022 ini berkurang dibandingkan hari-hari sebelumnya. Pada 28 Februari 2022, Satgas Penanganan Covid-19 mencatat penambahan 25.054 kasus infeksi virus corona.