Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak tentara Rusia untuk melakukan gencatan senjata ketika delegasi Ukraina dan Rusia bersiap mengadakan pembicaraan terkait invasi.
"Lepaskan perlengkapanmu. Keluar dari sini. Jangan percaya komandanmu. Jangan percaya propaganda. Selamatkan saja hidup Anda," kata Zelensky dalam pidato baru kepada pasukan Rusia seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (28/2/2022).
Dia mengklaim bahwa lebih dari 4.500 tentara Rusia telah kehilangan nyawa mereka selama serangan di Kremlin. Zelensky juga meminta Uni Eropa untuk mengizinkan Ukraina mendapatkan keanggotaan di bawah prosedur khusus segera untuk mempertahankan diri dari invasi oleh pasukan Rusia.
"Tujuan kami adalah untuk bersama semua orang Eropa dan, yang paling penting, untuk menjadi setara. Saya yakin itu adil. Saya yakin kami pantas mendapatkannya," ujarnya.
Sedikitnya 102 warga sipil di Ukraina tewas sejak Rusia melancarkan invasi Kamis (24/2) lalu, dengan 304 lainnya terluka. Akan tetapi, Kepala Hak Asasi Manusia PBB Michelle Bachelet mengatakan angka sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi.
Bachelet, saat berbicara pada sesi pembukaan sidang Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, mengatakan sebagian besar warga sipil terbunuh oleh senjata peledak dengan dampak yang luas.
"Termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem roket multi-peluncuran dan serangan udara. Angka sebenarnya, saya khawatir, jauh lebih tinggi," ujarnya.
Sekitar 422.000 orang Ukraina telah meninggalkan tanah air mereka, dengan lebih banyak lagi yang mengungsi di dalam negeri, kata Bachelet kepada Forum Jenewa yang sebelumnya setuju untuk mengadakan sidang darurat tentang Ukraina akhir pekan ini.
Delegasi Ukraina telah tiba di perbatasan dengan Belarusia untuk melakukan pembicaraan pada hari Senin (28/2) dengan perwakilan Rusia yang akan fokus pada pencapaian gencatan senjata dan penarikan pasukan Rusia.
Delegasi itu termasuk Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov dan penasihat presiden Mykhailo Podolyak.
Rusia menyerbu pada Kamis (24/2) dan dengan cepat mengumumkan telah menetralisir fasilitas militer utama, tetapi pertempuran sengit telah berkecamuk dan pasukan Ukraina melaporkan beberapa keberhasilan.
Presiden Vladimir Putin kemarin memerintahkan pasukan nuklir Rusia untuk siaga tinggi sebagai tanggapan atas apa yang disebutnya langkah tidak bersahabat oleh Barat. Rusia memiliki gudang senjata nuklir terbesar di dunia dan sejumlah besar rudal balistik.