Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bagaimana Posisi RI Menyikapi Perang Rusia-Ukraina? Ini Komentar Dino Pati Djalal

Pendiri Foreign Policy Community Indonesia (FPI) Dino Patti Djalal menilai Indonesia harus tetap berpegang kepada prinsip politik luar negeri bebas aktif dan mengambil sikap yang jelas dan tegas dalam menyikapi konflik Rusia-Ukraina.
Sejumlah warga Ukraina bersiap meninggalkan ibu kota, namun perjalanan kereta api ternyata ditunda atau dibatalkan di stasiun kereta api Kyiv-Pasazhyrskyi di Kyiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022)./Bloomberg-Erin Trieb
Sejumlah warga Ukraina bersiap meninggalkan ibu kota, namun perjalanan kereta api ternyata ditunda atau dibatalkan di stasiun kereta api Kyiv-Pasazhyrskyi di Kyiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022)./Bloomberg-Erin Trieb

Bisnis.com, JAKARTA - Berkecamuknya Perang antara Rusia dan Ukraina dalam beberapa waktu belakangan memancing banyak respons dari berbagai pihak di negara lain, tidak terkecuali Indonesia.

Lantas, bagaimana seharusnya posisi Indonesia menyikapi Perang yang berlangsung antara Rusia dan Ukraina?

Pendiri Foreign Policy Community Indonesia (FPI) Dino Patti Djalal menilai Indonesia harus tetap berpegang kepada prinsip politik luar negeri bebas aktif dan mengambil sikap yang jelas dan tegas dalam menyikapi konflik Rusia-Ukraina.

"Apa yang salah katakan salah. Apa yang benar katakan benar. Tidak perlu bersilat lidah menyikapi konflik tersebut," ujarnya melalui kanal YouTube Sekretariat FPI seperti dikutip, Senin (28/2/2022).

Rusia, sambung Dino, merupakan negara sahabat serta mitra strategis Indonesia. Tidak hanya memiliki tanpa masalah dalam hubungan kedua negara, TNI Angkatan Udara RI juga membeli pesawat militer dari Rusia.

Beberapa faktor lain yang mencitrakan hubungan RI-Rusia, kata Dino, adalah banyaknya turis dari bekas Uni Soviet tersebut yang berwisata di Tanah Air. Plus, Presiden Vladimir Putin dinilai cukup populer di Indonesia.

Kendati demikian, dia menilai Indonesia harus berani mengatakan serangan militer Rusia ke Ukraina merupakan tindakan yang salah. Sebab, sambungnya, tindakan Rusia merupakan agresi sepihak.

"Rusia dan Ukraina bukan 2 negara yang sedang memperebutkan suatu wilayahwilayah sengketa. Batas wilayah antara Rusia dan Ukraina sudah jelas diakui dunia internasional," jelasnya.

Dengan kata lain, invasi Rusia ke Ukraina melanggar hukum internasional, Piagam PBB, serta bertentangan dengan semangat Dasasila Bandung.

Selain itu, sikap tegas RI bahwa invasi Rusia ke Ukraina sebagai tindakan yang salah bukan hal yang pertama kali dilakukan. Pada saat Perang Irak berlangsung 19 tahun lalu, Indonesia mengambil sikap yang sama meskipun Amerika Serikat merupakan salah satu negara sahabat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper