Bisnis.com, JAKARTA- Seiring kecaman dunia dan pernyataan pemberian sanksi dari negara-negara Barat terhadap elit politik dan pebisnis Rusia yang dianggap menyokong invasi ke Ukraina, nasib klub sepak bola Chelsea FC pun jadi buah bibir.
Dikutip dari Bloomberg, Jumat (25/2/2022), saat ini dari beberapa sumber informasi, klub papan atas Liga Premier Ingris itupun menerima beberapa penawaran. Secara internal, klub yang bermarkas di London itupun tengah was-was adanya kemungkinan penjualan klub oleh sang bos Roman Abramovich, konglongmerat Rusia.
Bahkan, banyak perusahaan ekuitas dan swasta lainnya yang berasal dari Amerika Serikat, tengah membidik kemungkinan mengambil alih Chelsea. Klub pun tengah mengkaji segala kemungkinan yang akan terjadi.
Itu terjadi ketika pemerintah di seluruh dunia menanggapi invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina dengan serangkaian sanksi hukuman terhadap Rusia, perusahaannya, dan para konglongmeratnya. Abramovich saat ini tidak ada dalam daftar sanksi yang dirilis Inggris.
Seorang perwakilan Chelsea menolak berkomentar, sementara juru bicara Abramovich tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Abramovich memiliki kekayaan bersih sekitar US$ 13 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index, setelah membangun kekayaannya dari dividen dan penjualan aset yang diprivatisasi dan diperoleh dari bekas Uni Soviet. Menteri luar negeri Inggris Liz Truss minggu ini menolak untuk mengomentari penambahan Abramovich ke daftar baru orang-orang yang terkena sanksi.
Baca Juga
Pria berusia 55 tahun ini paling dikenal di Inggris sebagai pemilik Chelsea, yang dibelinya pada 2003. Sejak itu, dia menginvestasikan jutaan dolar untuk mengubahnya menjadi salah satu tim paling sukses di Inggris dan Eropa. Tahun lalu, Chelsea memenangkan gelar Liga Champions UEFA yang prestisius dan bulan ini menambahkan Piala Dunia Antarklub ke lemari trofinya. Klub ini duduk di urutan ketiga dalam tabel Liga Premier Inggris.