Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejagung Telusuri Aliran Korupsi PT Garuda Indonesia yang Masuk ke Perusahaan Asing

Penyidik Kejagung tengah menyelidiki sejumlah perusahaan asing yang diuntungkan dari kasus tindak pidana korupsi pengadaan pesawat Garuda Indonesia.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Febrie Adriansyah./istimewa
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Febrie Adriansyah./istimewa
Bisnis.com, JAKARTA - Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah menyelidiki sejumlah perusahaan asing yang diuntungkan dari kasus tindak pidana korupsi pengadaan pesawat Garuda Indonesia.
Jaksa Agung Muda bidang Pidana Khusus pada Kejagung, Febrie Adriansyah mengatakan bahwa tim penyidik Kejagung masih mendalami seluruh transaksi keuangan yang dilakukan oleh PT Garuda Indonesia.
Menurut Febrie, jika ditemukan ada transaksi yang mencurigkan, maka uang transaksi tersebut bakal ditelusuri masuk ke perusahaan mana saja baik di dalam maupun luar negeri.
"Kalau di sisi kita, kalau transaksi dilakukan dengan melawan hukum, kita melihatnya ada cacat hukum. Kalau tipikor ada perbuatan melawan hukum. Nanti dikaji, uang yang keluar oleh PT Garuda Indonesia yang tidak sah secara hukum," tutur Febrie kepada Bisnis di Jakarta, Sabtu (26/2/2022).
Menurutnya, jika ditemukan fakta hukum ada aliran uang hasil kejahatan PT Garuda Indonesia itu lari ke perusahaan asing, maka Kejagung juga bakal berkoordinasi dengan aparat penegak hukum di negara perusahaan asing tersebut.
"Ya nanti kita berkoordinasi," katanya.
Namun untuk saat ini, menurut Febrie, tim penyidik Kejagung tengah meneliti seluruh transaksi uang masuk dan keluar dari PT Garuda Indonesia.
"Kita lagi teliti dulu ya dan melihat kongkrit nilai kerugian negaranya berapa," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper