Bisnis.com, JAKARTA - Presiden China Xi Jinping mendorong penyelesaian konflik Rusia dan Ukraina. Hal itu disampaikannya saat melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
“China mendukung Rusia dan Ukraina untuk menyelesaikan masalah melalui negosiasi,” kata Jinping menurut China Central Television, dikutip melalui NDTV, Jumat (25/2/2022).
Jinping menegaskan kembali bahwa posisi China selalu menghormati kedaulatan dan integritas teritorial setiap negara. Sebelumnya, China juga menghindari menggunakan kata invasi untuk operasi militer Rusia di Ukraina.
Bahkan media China juga telah dibriefing untuk tidak memberitakan keburukan Rusia dan juga tidak menyudutkan Barat.
Sekadar informasi, per Kamis (24/2), pasukan Rusia telah meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina, melepaskan serangan udara dan mengirim pasukan jauh ke dalam negeri, setelah berminggu-minggu upaya diplomatik gagal mencegah Putin meluncurkan operasi militer.
Beijing disebutkan telah menginjak garis diplomatik yang hati-hati pada krisis dan menolak untuk menyebutnya sebagai invasi atau mengutuk tindakan Rusia, di mana juga merupakan sekutu dekatnya.
Jinping mengatakan pada panggilan telepon dengan Putin itu mengenai pentingnya untuk meninggalkan mentalitas Perang Dingin, mementingkan dan menghormati masalah keamanan yang wajar dari semua negara, dan membentuk mekanisme keamanan Eropa yang seimbang, efektif dan berkelanjutan melalui negosiasi.
Sementara itu, Putin menguraikan alasan Rusia meluncurkan operasi militer khusus dan mengatakan kepada Jinping bahwa NATO dan Amerika Serikat telah lama mengabaikan masalah keamanan yang wajar dari Rusia.
Dia juga mengatakan kepada Xi Jinping melalui telepon bahwa Rusia siap mengadakan pembicaraan tingkat tinggi dengan Ukraina.
Bahkan, ketika krisis meningkat, Xi menilai China telah berupaya untuk menyeimbangkan hubungan dekat Rusia dengan kepentingan ekonomi utama di Eropa.
“Kami bersedia bekerja dengan semua pihak di komunitas internasional untuk mengadvokasi konsep keamanan bersama, komprehensif, kooperatif dan berkelanjutan, dan dengan tegas menjaga sistem internasional dengan PBB sebagai intinya,” ujar Xi Jinping.