Bisnis.com, JAKARTA - Polisi tengah mendalami kemungkinan pihak lain yang terlibat dalam kasus pengeroyokan Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat menyebut, pihaknya masih menggali informasi dari tiga pelaku pengeroyokan yang telah ditangkap, yakni NS, JT dan SS,
"Kami sedang mendalami keterkaitan pihak lain," kata Tubagus, Kamis (24/2/2022).
Tubagus menegaskan, dalam memberikan keterangan, polisi harus didukung dengan alat bukti. Atas dasar itu, Tubagus tak mau berspekulasi terkait ada atau tidaknya otak intelektual dalam pengeroyokan Haris Pertama.
"Itu yang masih kami dalami karena keterangan itu tidak bisa dari keternagan lisan, enggak bisa. Kami harus ada faktanya, faktanya sedang kami gali," ucap dia.
Tubagus juga menyebut, keterangan yang disampaikan oleh ketiga orang pelaku tak konsisten.
"Keterengan masih berubah-berubah dan belum didukung fakta. Kami gali dulu," kata dia.
Adapun, Para pelaku pengeroyokan Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama, mendapatkan bayaran untuk melancarkan aksinya. Mereka diperintahkan oleh pria berinisial SS yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditangkap.
Hal ini diungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Tubagus Ade Hidayat.
"Dibagikan perorangan," kata Tubagus, Rabu (23/2/2022).
Tubagus menyebut para pengeroyok baru menerima Rp1 juta, untuk mendaratkan bogem mentah terhadap Haris.
"Baru dibayar Rp1 juta," kata dia.
Lebih lanjut, dari empat eksekutor pengeroyokan, baru dua yang ditangkap yakni MS alias Bram dan JT alias Johar. Sementara itu, dua orang lainnya yang masih buron adalah A alias Harfi dan I alias Irwan.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama melaporkan peristiwa pengeroyokan yang dialaminya di salah satu restoran di Menteng, Jakarta Pusat ke Polda Metro Jaya, Senin (21/2/2022) malam.
"Saya meminta kepolisian menangkap pelaku pengeroyokan terhadap diri saya karena ada bahasa bunuh dan mati. Saya yakin saya tidak pernah punya masalah dengan orang-orang tersebut. Saya yakin ada dalang di belakang permasalahan ini. Saya yakin orang orang ini hanya dipergunakan oleh seseorang untuk menghabisi saya," kata Haris di Polda Metro Jaya.
Haris menjelaskan, dirinya saat itu berada di salah satu restoran di Cikini untuk bertemu dengan tim hukum DPP KNPI pada Senin (21/2/2022) siang sekitar pukul 14.00 WIB. Namun, saat baru saja turun dari mobilnya, Haris mendadak diserang
Quick