Daerah Pemberontak
Kelompok separatis yang didukung Rusia di wilayah Donetsk dan Luhansk kemudian memisahkan diri dari kendali pemerintah Ukraina pada tahun 2014.
Kedua daerah yang dikenal dengan kawasan Donbass itu memproklamirkan diri mereka sebagai "republik rakyat" meski hingga sekarang tidak ada pengakuan secara de facto maupun de jure dari PBB maupun negara lain.
Sejak itu, Ukraina kemudian mencatat sekitar 15.000 orang tewas dalam pertempuran di wilayahnya. Rusia pun menyangkal menjadi pihak yang terlibat dalam konflik itu.
Akan tetapi sulit dibantan kalau Putin telah memberikan dukungan kepada kelompok separtis itu dalam berbagai cara.
Rusia membantu mereka melalui dukungan militer rahasia, bantuan keuangan, pasokan vaksin Covid-19 dan penerbitan setidaknya 800.000 paspor Rusia untuk penduduk di sana. Hanya saja Moskow selalu membantah rencana untuk menyerang Ukraina.
Untuk pertama kalinya Rusia mengatakan tidak menganggap Donbass sebagai bagian dari Ukraina. Pernyataan ini tentu sangat mengagetkan banyak pihak.
Sikap itu dapat membuka jalan bagi Moskow untuk mengirim pasukan militer ke wilayah separatis secara terbuka. Bisa saja Putin menggunakan argumen bahwa langkah itu adalah intervensi sebagai sekutu untuk melindungi mereka dari tekanan Ukraina. Namanya juga politik.