Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Sub Bidang Dukungan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen TNI Purn Alexander K. Ginting menyebut, bahwa positivity rate di Indonesia sudah mencapai angka 18,59 persen pada Rabu (16/2/2022) di atas standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
“Sekarang Indonesia rata-rata (positivity rate ) 18,59 persen dan itu di atas standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 5 persen,” kata Alexander dalam zoominar Strategi Menghadapi Gelombang Ketiga Pandemi yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat (18/2/2022).
Dia menuturkan, sebelumnya Indonesia berhasil memenuhi standar 5 persen dari WHO pada bulan Agustus sampai dengan bulan November 2021. Namun, kasus kembali mengalami kenaikan sejak adanya varian Omicron pada bulan Desember 2021 hingga saat ini.
Bila melihat data Satgas terkait tingkat positivity rate per provinsi pada 16 Februari 2022, terdapat lima provinsi dengan angka positivity rate tertinggi yaitu Banten, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Daerah dengan tingginya angka tersebut, kata Alexander, merupakan daerah yang memiliki jumlah populasi penduduk padat dan memiliki infrastruktur yang bagus dan memadai.
“Jadi kasus aktif ada di daerah ini cukup tinggi. Kemudian kematian karena Omicron juga ada pada daerah yang vaksinasinya sudah cukup tinggi dan juga pada mereka infrastruktur rumah sakitnya bagus,” ucapnya.
Baca Juga
Alexander turut menyebut bila daerah yang memiliki angka kematian dan kasus kesakitan tertinggi masih terus berputar pada daerah di sekitar pulau Jawa-Bali. SepertiProvinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta dan Bali.
Sementara, bila melihat keterisian ruang ICU, kondisi ICU di rumah sakit tidak sepenuh saat terjadinya gelombang Delta, begitu juga dengan antrean UGD pada bulan Juli 2021. Antrean pada UGD untuk mengisi rumah sakit tetap terlihat.