Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ukraina vs Rusia, Amerika Serikat Pindahkan Kedutaan ke Kota Lviv

Amerika Serikat (AS) akan memindahkan kedutaannya di Ukraina untuk sementara dari Ibu Kota Kiev ke Kota Lviv di tengah eskalasi ketegangan di perbatasan Ukraina.
Tentara Angkatan Darat Amerika Serikat Divisi Airborne ke-82 berjalan menuju pesawat udara yang akan bertolak ke Eropa Timur di Fort Bragg, Carolina Utara, Amerika Serikat, Senin (14/2/2022). Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengirimkan sebanyak 3000 tentara tambahan guna memperkuat NATO di Eropa Timur untuk mengamankan Ukraina jika klaim serangan Rusia benar-benar terjadi./Antara-Reuters
Tentara Angkatan Darat Amerika Serikat Divisi Airborne ke-82 berjalan menuju pesawat udara yang akan bertolak ke Eropa Timur di Fort Bragg, Carolina Utara, Amerika Serikat, Senin (14/2/2022). Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengirimkan sebanyak 3000 tentara tambahan guna memperkuat NATO di Eropa Timur untuk mengamankan Ukraina jika klaim serangan Rusia benar-benar terjadi./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA –  Amerika Serikat (AS) akan memindahkan kedutaannya di Ukraina untuk sementara dari Ibu Kota Kiev ke Kota Lviv di tengah eskalasi ketegangan di perbatasan Ukraina.

"Kami sedang memproses pemindahan operasi kedutaan di Ukraina untuk sementara waktu dari kedutaan kami di Kiev ke Lviv karena percepatan dramatis penambahan pasukan Rusia," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Senin (14/2/2022).

"Kedutaan akan tetap (menjalin kontak) dengan pemerintah Ukraina, mengoordinasikan keterlibatan diplomatik di Ukraina," lanjutnya.

Dikatakan, negaranya juga akan tetap "(menjalin kontak) dengan pemerintah Rusia" dan "jalur diplomasi masih tetap terbuka."

Departemen Luar Negeri AS pada Sabtu (12/2/2022) memerintahkan penarikan sebagian besar karyawan AS yang direkrut langsung dari kedutaan di Kiev, sebuah keputusan yang menurut klaimnya diambil "karena ancaman berkelanjutan dari aksi militer Rusia" terhadap Ukraina.

Layanan paspor, visa, maupun konsuler rutin lainnya telah ditangguhkan sejak Minggu (13/2/2022) dan tugas misi tim diplomatik AS kini dikurangi menjadi hanya "menangani situasi darurat" di Lviv.

Jajaran diplomat tinggi dan pejabat pertahanan AS dan Rusia mengadakan pembicaraan telepon terpisah pada Sabtu guna membahas krisis Ukraina, yang kemudian dilanjutkan dengan pembicaraan penting melalui telepon pada hari yang sama antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Selain mengevakuasi staf diplomatiknya, AS juga mendesak warga negaranya yang sedang berada di Ukraina agar segera keluar dari negara tersebut, memperingatkan bahwa mereka yang memilih untuk tetap tinggal tidak akan dapat mengandalkan militer AS untuk penyelamatan jika perang pecah di Ukraina.

Washington telah merilis data intelijen yang menyatakan invasi Rusia akan segera terjadi di Ukraina, tetapi menolak untuk merincinya.

Sementara itu, Moskow telah berulang kali membantah niat untuk melakukan invasi dengan menuding pemerintahan Biden dilanda "histeria."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper