Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Covid-19 Meroket, BOR RS Covid-19 Nasional 26,3 Persen

BOR harian rumah sakit (RS) Covid-19 secara nasional meningkat per 9 Februari 2022 menjadi 26,3 persen.
Tenaga medis berkomunikasi menggunakan walkie-talkie saat merawat pasien positif Covid-19 di ruang isolasi Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu (13/5/2020)./Antararnrn
Tenaga medis berkomunikasi menggunakan walkie-talkie saat merawat pasien positif Covid-19 di ruang isolasi Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu (13/5/2020)./Antararnrn

Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) harian rumah sakit secara nasional meningkat per 9 Februari 2022 menjadi 26,3 persen. Meningkatnya BOR RS disebabkan lonjakan kasus Covid-19 akibat merebaknya varian Omicron.

"Pasien yang dirawat di RS 22.207 orang, sedangkan kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 terpasang sebanyak 84.424," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi dalam keterangannya, Kamis (10/2/2022).

Nadia mengimbau masyarakat untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah apabila terinfeksi Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala. Apabila tidak memungkinkan isoman, maka dapat datang ke isolasi terpusat (isoter) di tempat-tempat yang sudah disediakan pemerintah.

“Kami terus mengimbau yang dirawat di rumah sakit hanya untuk pasien bergejala sedang hingga berat atau kritis, maupun yang memiliki komorbid dan belum divaksinasi,” ujarnya.

Dalam menghadapi gelombang Omicron, Nadia juga memastikan bahwa stok obat dan oksigen untuk kebutuhan pasien Covid-19 dalam status aman.

“Kebutuhan obat di 34 Provinsi sudah mencukupi, total 4.958.599, sedangkan stoknya mencapai 23.663.526,” ujar Nadia.

Lebih rinci, berikut kebutuhan dan stok ketersediaan obat-obatan:
1. Favipiravir 2.312.124/12.989.842
2. Remdesivir 54.025/312.934
3. Tocilizumab 400mg/20ml 378/2.260
4. Multivitamin 2.591.694/10.349.083
5. IVIg 5 persen/50ml 378/9.407

Berdasarkan data Kemenkes, ketersediaan oksigen di 20 Kabupaten/Kota besar di Jawa-Bali mencukupi rata-rata kebutuhan hingga lebih dari 48 jam.

Berdasarkan hal tersebut, Nadia memastikan bahwa layanan kesehatan nasional siap untuk memenuhi kebutuhan pasien dan keamanan pada tenaga kesehatan yang berisiko tinggi terpapar Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper