Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepadanya bahwa Rusia tidak akan memperburuk krisis di perbatasan Ukraina.
Pernyataan Macron saat kunjungan ke Kyiv kemarin itu muncul setelah Kremlin membantah bahwa dia dan Putin mencapai kesepakatan untuk mengurangi eskalasi krisis.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa "dalam situasi saat ini, Moskow dan Paris tidak dapat mencapai kesepakatan apa pun".
Macron bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di tengah meningkatnya kekhawatiran akan invasi Rusia.
Sebelumnya, Moskow telah mengumpulkan puluhan ribu tentara dan perangkat keras militer di dekat perbatasan dengan Ukraina, tetapi menegaskan tidak memiliki rencana untuk menyerang negara tetangganya.
Kremlin menginginkan jaminan dari kekuatan Barat bahwa NATO tidak akan menerima Ukraina dan negara-negara bekas Soviet lainnya sebagai anggota. NATO juga diminta menghentikan penyebaran senjata dan menarik kembali pasukannya dari Eropa Timur, namun tuntutan itu ditolak AS dan NATO.
Baca Juga
Macron mengatakan dia yakin sejumlah langkah dapat diambil untuk mengurangi eskalasi krisis dan meminta semua pihak untuk tetap tenang.
Baik Putin maupun Zelenskiy telah mengatakan kepadanya bahwa mereka berkomitmen pada prinsip-prinsip perjanjian damai 2014, katanya.
Dia menambahkan, bahwa kesepakatan itu, yang dikenal sebagai perjanjian Minsk, menawarkan jalan untuk menyelesaikan perselisihan mereka yang berkelanjutan.
“Tekad bersama ini adalah satu-satunya cara yang memungkinkan bagi kita untuk menciptakan perdamaian. Satu-satunya cara untuk menciptakan solusi politik yang layak,” kata Macron pada konferensi pers bersama dengan Zelenskyy sebagaimana dikutip Aljazeera.com, Rabu (9/2/2022).
“Ketenangan sangat penting bagi semua pihak dalam kata-kata dan perbuatan,” kata Macron.
Namun demikian, dia mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat menyelesaikan krisis dalam beberapa jam pembicaraan. Ini akan menjadi hari-hari dan minggu-minggu dan bulan-bulan mendatang yang akan memungkinkan kita untuk maju, ujarnya.
Akan tetapi, Zelenskyy menjelaskan bahwa dia skeptis terhadap jaminan apa pun yang mungkin diterima Macron dari Putin.
"Saya tidak terlalu percaya kata-kata. Saya percaya bahwa setiap politisi dapat transparan dengan mengambil langkah-langkah nyata," kata pemimpin Ukraina itu.
Zelenskyy mengatakan, dia berharap pertemuan pejabat tinggi pada Kamis di Berlin dapat membuka jalan bagi pertemuan puncak dengan para pemimpin Ukraina, Rusia, Prancis dan Jerman yang disebut format Normandia.
Tujuannya untuk menghidupkan kembali rencana perdamaian yang macet atas konflik Kyiv dengan kelompok separatis yang didukung Moskow.
Pembicaraan format Normandia antara Rusia dan Ukraina ditengahi oleh Prancis dan Jerman pada tahun 2015 dan membantu mengakhiri permusuhan skala besar di Ukraina timur tetapi konflik terus membara sejak itu.