Bisnis.com, JAKARTA - Ratusan warga Maroko berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir kepada "Rayan kecil", bocah lelaki berusia lima tahun yang meninggal setelah terperangkap di dalam sumur sedalam 32 meter selama empat hari.
Ratusan pelayat menghadiri pemakamannya pada hari Senin di desa asalnya di mana tragedi itu terjadi.
Ada begitu banyak orang sehingga mereka tidak bisa muat di pemakaman puncak bukit dan tempat sembahyang di pegunungan Rif utara.
"Saya berusia lebih dari 50 tahun dan [belum] pernah melihat orang sebanyak ini di pemakaman. Rayan adalah putra kami semua," kata seorang penduduk desa dilansir dari BBC.
Upaya penyelamatan Rayan sendiri menjadi perhatian dunia.
Ketika anak laki-laki itu akhirnya ditarik dari sumur pada Sabtu malam, penyelamatannya yang tampak awalnya disambut dengan sorak-sorai dari orang banyak di dekat sumur, berubah menjadi patah hati beberapa menit kemudian ketika diumumkan bahwa penyelamatan sudah terlambat, dan bahwa Rayan telah meninggal.
Baca Juga
Di media sosial yang sempat menjadi trending hashtag #SaveRayan, masyarakat mengungkapkan rasa simpati dan kesedihannya.
Raja Maroko Mohammed VI menelepon orang tua bocah itu dan menyampaikan belasungkawa terdalamnya.
Paus Fransiskus, saat mengungkapkan kesedihannya, memuji cara "indah" orang-orang "bekerja sama untuk menyelamatkan seorang anak".
Bendera Mesir dengan foto Rayan yang mayatnya ditemukan lima hari setelah dia jatuh dari sumur di Maroko, terlihat di ibu kota Kairo, di Mesir pada 6 Februari 2022
Para pemain dan penggemar di final Piala Afrika hari Minggu di Kamerun mengheningkan cipta untuk menghormati Rayan.