Bisnis.com, JAKARTA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan erupsi terjadi Gunung Api Ili Lewotolok yang berlokasi di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Senin (7/2/2022) pukul 00:10 waktu setempat atau WITA.
PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak gunung tersebut.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan bahwa visual letusan tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 12 mm dan durasi 22 detik.
“Masyarakat Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah G. Ili Lewotolok,” demikian dilansir dari laman Kementerian ESDM, Senin (7/2/2022).
Mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya maka masyarakat yang berada disekitar G. Ili Lewotolok diimbau agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Selain itu, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
Pemerintah juga meminta seluruh masyarakat maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan status maupun rekomendasi G. Ili Lewotolok setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play.
“Para pemangku kepentingan di sektor penerbangan dapat mengakses fitur VONA [Volcano Observatory Notice for Aviation]. Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di Pulau Lembata, tidak menyebarkan narasi bohong [hoax] dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi G. Ili Lewotolok yang tidak jelas sumbernya."