Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makna di Balik Prosesi Adat Penyambutan Jokowi di Toba

Sebelum menyeberang dari Pelabuhan Ajibata, Kabupaten Toba, ke Pelabuhan Ambarita, Kabupaten Samosir, Jokowi tampak diberikan kain ulos yang diselempangkan di pundak kanan.
Presiden Jokowi disambut prosesi adat Batak dalam kunjungan kerja di Sumut, Rabu (2/2/2022) - BPMI Setpres/Laily Rachev.
Presiden Jokowi disambut prosesi adat Batak dalam kunjungan kerja di Sumut, Rabu (2/2/2022) - BPMI Setpres/Laily Rachev.

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut menjalani prosesi adat Batak dalam kunjungan kerja di Provinsi Sumatra Utara, pada Rabu, (2/2/2022).

Sebelum menyeberang dari Pelabuhan Ajibata, Kabupaten Toba, ke Pelabuhan Ambarita, Kabupaten Samosir, Jokowi tampak diberikan kain ulos yang diselempangkan di pundak kanan.

Ketua 1 Lembaga Adat Dalihan Natolu Kabupaten Toba, Jonang M.P. Sitorus, menyebut bahwa ulos yang diberikan adalah sebagai pertanda penyambutan yang sangat mendasar dari rakyat kepada pemimpinnya.

"Satu helai lembar yang bernama Ulos Pinussaan. Ulos Pinussaan itu artinya dalah ulos pembungkus berkat, agar Bapak Presiden diberkati Tuhan dalam memimpin bangsa Indonesia dan tetap menjalankan roda pemerintahan Indonesia tetap diberkati Tuhan, diberi kesehatan, diberi nikmat," kata Jonang melalui keterangan resmi, Rabu (2/2/2022).

Jonang menjelaskan bahwa Ulos itu hanya bisa dipakai oleh orang yang sudah memiliki cucu.

"Kami tahu Bapak Presiden sudah diberkati Tuhan dengan cucu, maka Bapak Presiden sudah berhak memakai Ulos Pinussaan itu," ujarnya.

Setelah kain ulos diberikan, prosesi adat dilanjutkan dengan penaburan beras. Menurut Jonang, prosesi ini memiliki makna meminta berkat kepada Tuhan dan diharapkan berkat tersebut datang kepada tamu yang datang ke tanah Batak.

Selain itu, kedua prosesi tersebut juga merupakan cara untuk menghargai nilai-nilai dasar budaya masyarakat yang ada di sekitar Danau Toba dengan harapan, tamu yang disambut juga diberikan keselamatan.

Presiden juga tampak menjatuhkan jeruk purut ke Danau Toba yang dimaknai sebagai nilai-nilai dasar bagi orang Batak yang sudah turun-menurun bahwa jeruk purut ini bisa menyembuhkan penyakit dan bisa menyembuhkan hati bagi warga masyarakat di kawasan Danau Toba.

"Kita berharap dengan dijatuhkan oleh Presiden jeruk purut ke Danau Toba bahwa Danau Toba ini akan menjadi danau yang aman, danau yang tenang untuk dilalui semua pelayaran-pelayaran yang ada di Danau Toba," ungkap Jonang.

Turut mendampingi Presiden saat berlayar menuju Kabupaten Samosir, antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper