Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI Mahyudin meminta aparat TNI dan Polri, serta pemerintah daerah mengendalikan bentrokan antardesa di Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.
Dia mengatakan insiden itu harus ditangani dengan serius demi menjaga persatuan anak bangsa.
Mahyudin mengharapkan aparat bisa bekerja dengan sebaik-baiknya untuk menciptakan situasi yang aman seperti sedia kala.
"Aparat keamanan dan pemerintah daerah diharapkan bisa bekerja sama mengendalikan situasi, agar rasa aman bisa tercipta kembali. Sehingga warga bisa beraktivitas seperti sebelumnya" katanya, Kamis (27/1/2022).
Dia merasa prihatin atas terjadinya bentrok antara dua desa bertetangga di Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah. Apalagi, kejadian itu sampai menimbulkan korban jiwa, kerugian harta benda, dan hilangnya rasa aman.
"Saya turut prihatin dan berbelasungkawa yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa akibat bentrok antar warga dua desa di wilayah Maluku Tengah," katanya.
Baca Juga
Senator asal Kalimantan Timur itu juga berharap kedua pihak yang bertikai dapat menahan diri dan tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan merugikan warga sendiri.
Segala permasalahan yang terjadi antar warga, menurutnya bisa diselesaikan secara baik-baik melalui jalan musyawarah.
“Saya berharap semua pihak yang bertikai bisa menahan dari tindakan melawan hukum dan dari tindakan yang dapat memperkeruh situasi. Semua permasalahan sebaiknya bisa diselesaikan secara musyawarah,” katanya.
Menurut Mahyudin, semangat persatuan dan kesatuan sangat dibutuhkan bangsa ini agar bisa bersama-sama hidup damai dan bergandengan tangan. Jika rakyat Indonesia mudah bertikai, tambahnya, maka yang dirugikan adalah rakyat sendiri, karena kehidupan sehari-hari pasti terganggu. Oleh karena itu, semua pihak menurutnya bertanggungjawab mewujudkan persatuan di negeri ini.
"Kita tidak mau negeri ini kerap bertikai. Maka semua pihak harus bertanggungjawab mewujudkan persatuan. Kita ingin anak cucu nanti bisa hidup dengan damai di negeri ini," pungkasnya.
Sebelumnya, bentrok antara warga dua desa bertetangga di Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, pecah pada Rabu (26/1/2022).
Bentrokan yang diduga dipicu masalah sengketa lahan itu menyebabkan sebagian rumah warga di Desa Kariuw hangus dibakar massa. Bentrokan juga menyebabkan dua warga meninggal dunia dan tiga warga lainnya terluka.