Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas siswa 100 persen tetap dilaksanakan meski ada lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron.
Luhut mengatakan pemerintah saat ini menilai belum ada perkembangan yang mengkhawatirkan dari penyebaran Covid-19, sehingga pelaksanaan pembelajaran tatap muka 100 persen akan tetap berjalan.
"Pembelajaran tatap muka tetap di laksanakan [100 persen]. Kalau ada hal-hal yang luar biasa, akan kami ambil kebijakan tersendiri. Kami tidak ada rencana untuk menghentikan sekolah tatap muka," kata Luhut dalam keterangan pers dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Senin (24/1/2022).
Dia menyatakan pemerintah juga sudah siap menghadapi lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron, hal ini dilakukan dengan memastikan kesiapan rumah sakit di Indonesia, maupun fasilitas penunjang lainnya.
Meski kasus meningkat, kata Luhut, pemerintah tetap dalam kendali penuh menghadapi varian Omicron, sebab peningkatan kasus relatif terkendali.
"Jumlah kasus konfirmasi dan aktif harian masih lebih rendah lebih dari 90 persen jika dibandingkan dengan kasus puncak Delta," ujarnya.
Luhut juga menyebutkan, sejak varian Omicron ditemukan satu bulan yang lalu di Indonesia sampai dengan hari ini belum terlihat tanda-tanda kenaikan kasus seperti yang terjadi di belahan negara yang lain.
"Saat ini juga posisi bed occupancy rate (BOR) di Jawa Bali jauh lebih baik dibandingkan dengan awal kenaikan varian Delta sehingga memberikan ruang yang lebar sebelum mencapai batas mengkhawatirkan 60 persen. Kasus kematian harian di seluruh wilayah Jawa Bali selama 14 hari terakhir juga masih pada tingkat yang cukup rendah," jelasnya.
Kendati demikian, dia menegaskan pemerintah akan tetap waspada terutama melihat Angka Reproduksi Efektif yang mulai mengalami peningkatan. Saat ini Angka RT di Jawa sudah mencapai 1 dan Bali sudah lebih dari 1.