Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi, yang masih tersangkut kasus pesta seks “Bunga Bunga” tak mencalonkan diri sebagai presiden, menghilangkan hambatan untuk negosiasi lintas partai menjelang pemungutan suara di parlemen yang dimulai pada 24 Januari.
Pencalonan Perdana Menteri Mario Draghi dipandang sebagai hasil yang paling mungkin, tetapi masih belum jelas apakah partai-partai yang mendukung koalisinya akan mendukungnya karena khawatir kepergiannya dapat memicu pemilihan nasional lebih awal.
Berlusconi, yang telah berusia 85 tahun, mengatakan ingin Draghi, mantan presiden Bank Sentral Eropa, tetap memimpin pemerintah sampai akhir alami legislatif, pada 2023.
Dalam pertemuan virtual pada Sabtu (23/01/2022) dengan sesama pemimpin sayap kanan, Berlusconi berkeras dia memiliki kemungkinan untuk mencalonkan diri, tetapi dalam semangat "tanggung jawab nasional", mengatakan dia meminta mereka yang mengajukan namanya agar menariknya.
“Hari ini, Italia memerlukan persatuan,” kata Berlusconi, mantan pemilik 99,93 saham saham klub sepak bola raksasa AC Milan, lebih memilih menangani pandemi virus corona yang sedang berlangsung. “Saya akan terus melayani negara saya dengan cara lain.”
Koalisi kanan meminta Berlusconi untuk mencalonkan diri sebagai presiden, tetapi upayanya tidak mungkin berhasil karena kesulitan dalam mengumpulkan dukungan luas yang secara tradisional dibutuhkan di antara lebih dari 1.000 legislator dan delegasi regional yang terlibat.
Berlusconi adalah sosok yang sangat memecah belah di Italia dan kubu kiri tengah telah mengesampingkan mendukungnya, tulis Al Jazeera pada Minggu (23/01/2022).
Dia untuk sementara dilarang dari jabatan publik setelah dihukum karena penipuan pajak pada 2013, dan masih diadili dalam serangkaian kasus terbaru untuk menyuap saksi dalam kasus prostitusi di bawah umur terkait dengan pesta seks "Bunga Bunga" yang terkenal lebih dari 10 tahun lalu.
Sekadar catatan tambahan, penyebutan nama pesta seks itu memang berbahasa Indonesia “Bunga Bunga”, bukan merupakan penerjemahan dari bahasa Italia ke bahasa Indonesia.
Presiden Italia adalah posisi yang sebagian besar seremonial, tetapi memainkan peran penengah yang penting selama krisis politik dan memiliki pengaruh politik yang signifikan selama masa jabatan 7 tahun.