Bisnis.com, JAKARTA - Viral pernyataan praktisi media dan caleg PKS 2019 Edy Mulyadi bahwa ibu kota baru di Kalimantan sebagai tempat terpinggirkan sehingga diasosiasikan sebagai kawasan 'jin buang anak' dikutuk keras berbagai pihak.
Mahyudin, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Kalimantan Timur mengatakan pernyataan bernada melecehkan Kalimantan dan warganya yang dilakukan oleh praktisi media Edy Mulyadi sangat menyakitkan.
"Terus terang saya selaku orang Kalimantan, merasa tersinggung dengan pernyataan bernada menghina yang dilakukan orang bernama Edy Mulyadi mengenai Kalimantan dan warganya,” katanya dalam pernyataan tertulis, Minggu (23/1/2022).
Senator Kaltim itu pun mengutuk keras pernyataan yang bernada penghinaan terhadap Kalimantan dan warganya, serta berharap pihak kepolisian segera menangkap Edy karena telah menimbulkan keonaran dan memancing perpecahan di tengah masyarakat.
Ada salam nih buat bapak itu dari Kalimantan, tempat jin buang anak ? pic.twitter.com/ywKpKSRyRq
— Irfan Ghafur (@bersemestalah) January 23, 2022
“Saya mengutuk keras perbuatannya yang merendahkan harkat dan martabat orang Kalimantan. Saya berharap orang seperti Edy Mulyadi ini segera ditangkap [polsi], atas perbuatannya yang bisa menimbulkan keonaran, dan perpecahan di tengah masyarakat,” katanya.
Menurutnya, yang dibutuhkan bangsa ini adalah semangat persatuan, bukan mengeluarkan pernyataan yang justru menimbulkan keonaran dan perpecahan antar masyarakat. Apalagi pernyataan itu menurutnya tidak dilandasi oleh pengetahuan yang memadai mengenai Kalimantan dan masyarakatnya.
Baca Juga
"Bangsa ini butuh semangat persatuan untuk membangun. Maka lebih baik, kurangi pernyataan yang menimbulkan perpecahan. Apalagi ia tidak memahami mengenai Kalimantan dan masyarakat yang tinggal di sana,” katanya.
Pernyataan Edy Mulyadi viral di media sosial dan dianggap menghina Kalimantan dan warganya, karena menyebut Kalimantan sebagai tempat jin buang anak. Serta dianggap menghina orang-orang yang tinggal di Kalimantan dengan sebutan Kuntilanak dan genderuwo.
“Ini ada sebuah tempat elite [Jakarta], punya sendiri, yang harganya mahal, lalu dijual pindah di tempat jin buang anak [Kalimantan]. Pasarnya siapa? Kalau pasarnya kuntilanak dan genderuwo tidak apa-apa bangun di sana. Mana mau orang tinggal di Jakarta terus jual rumah demi tinggal di Penajam sana, menjadi warga ibu kota baru,” katanya dalam cuplikan video di akun Youtube.
Kalimantan pun menjadi trending topic di Twitter.
Hal ini tak lepas video pendek di media sosial pernyataan Edy Mulyadi tersebut.
Video Edy Mulyadi ini menjadi tambah panas dengan ucapan tanggapan salah seorang laki-laki dalam video itu yang mengatakan hunian di IKN hanya monyet.