Bisnis.com, JAKARTA - Wacana duet Prabowo-Jokowi dalam Pemilihan Presiden 2024 menjadi perhatian sejumlah kalangan.
Salah satu tokoh yang menanggapi wacana tersebut adalah Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.
Dalam cuitannya di twitter, Mardani menyangsikan wacana tersebut.
Alasannya karena Jokowi sendiri sebelumnya telah menolak jabatan tiga periode dan terlebih lagi dalam wacana baru tersebut Jokowi mau dipasang sebagai cawapres.
"Ide boleh saja, tp saya tidak yakin Pak @jokowi mau. Kasihan publik akan menilai Pak Jokowi pencari kekuasaan," tulisnya.
Baca Juga
Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Jayabaya Igor Dirgantara memiliki tanggapan berbeda.
Menurutnya, usulan itu justru dianggap ideal dan sangat rasional.
"Usulan tersebut lebih masuk akal dan rasional karena tidak menabrak Undang-Undang dan konstitusi. Apalagi Prabowo dan Jokowi telah selaras dalam mempersatukan bangsa, dan itu sudah terbukti," katanya melalui keterangan resmi, Minggu (16/1/2022).
Selain itu, latar belakang Prabowo yang militer dan Jokowi yang sipil dianggap konfigurasi yang pas dalam membangun bangsa Indonesia ke depan jauh lebih baik.
"Dibandingkan amandemen UUD 1945 serta tiga periode lebih baik formulasi Prabowo-Jokowi yang paling rasional karena dapat melanjutkan pembangunan dan juga menciptakan stabilitas politik, baik dalam pemerintahan maupun parlemen," imbuhnya.
Sebagai informasi, wacana terkait duet Prbowo-Jokowi tersebut sebelumnya dilontarkan oleh kelompok bernama Sekretariat Bersama Prabowo-Jokowi.
Mereka mendorong agar tokoh nasional itu maju sebagai pasangan capres-cawapres dalam Pemilu 2024.