Bisnis.com, JAKARTA--Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menjelaskan alasan dirinya menunjuk para politisi menjadi Pengurus PBNU Masa Khidmat 2022-2027.
Menurut Gus Yahya, alasan dirinya menunjuk para politisi berlatar belakang NU tersebut agar mereka bisa saling menjaga satu sama lain.
Menurut Gus Yahya, jika pengurus PBNU Masa Khidmat 2022-2027 dibersihkan dari para politisi, kepentingan politik dari luar tetap akan masuk ke PBNU di kemudian hari.
"Jika kita bersihkan dari politisi sama sekali, tetap saja kepentingan politik akan masuk dan justru dengan memasukan orang-orang yang sudah diketahui punya latar belakang politik seperti Nusron dari Golkar dan Falah PDI Perjuangan dan PKB, supaya bisa saling menjaga," tuturnya di Gedung PBNU, Rabu (12/1/2021).
Selain itu, menurut Gus Yahya, pihaknya juga bisa menegur para politisi tersebut jika partainya telah melenceng dalam dalam berstatement maupun bertindak.
"Sehingga kalau mereka itu mau bertindak dan juga menyampaikan sesuatu yang miring bisa langsung ketahuan," katanya.
Baca Juga
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengumumkan nama-nama pengurus PBNU Masa Khidmat 2022-2027.
Gus Yahya menjelaskan struktur pengurus PBNU yang baru ini lebih gemuk dibandingkan pengurus sebelumnya. Pasalnya, kata Gus Yahya, PBNU juga harus memperhatikan konstituen NU yang sangat banyak dan luas.
"Susunan pengurus ini memang agak lebih gemuk ya, kami sengaja merancang seperti itu karena NU ini kan memiliki konstituen yang luas. Jadi semua terwakili," tuturnya di Gedung PBNU.
Selain itu, kata Gus Yahya, pada kepengurusan kali ini, PBNU juga memperhatikan keterwakilan wanita yang sebelumnya hanya didominasi oleh pengurus pria.
"Ada juga keterwakilan perempuan dalam pengurus kali ini, karena mereka juga memiliki peran penting ya," katanya.
Tidak hanya itu, kata Gus Yahya, pengurus PBNU yang baru itu juga diisi oleh kepala daerah hingga politisi nasional. "Ada Pak Falah dan Ada Pak Nusron juga, mereka ini politisi juga," ujarnya.