Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat harus bersiap menghadapi gelombang Covid-19 varian Omicron, mengingat penyebaran yang sangat cepat.
Hingga Senin (10/1/2022) Kemenkes mencatat penambahan 92 kasus konfirmasi, sehingga total konfirmasi Omicron sebanyak 506 kasus.
Penambahan kasus masih didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), dari 506 kasus konfirmasi, sebanyak 415 merupakan PPLN dan 84 kasus transmisi lokal.
“Jika dilihat dari perkembangannya, konfirmasi Omicron cenderung mengalami peningkatan, dari pemeriksaan SGTF, kasus probable Omicron pada PPLN cenderung meningkat, hasil WGS juga menunjukkan proporsi varian Omicron yang mulai mendominasi,” ujar Nadia, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (12/1/2022).
Namun, dari tingkat keparahan, mayoritas kasus Omicron tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan, sehingga tidak membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit.
Untuk itu, lanjut Nadia, pihaknya akan menggencarkan telemedicine yang didedikasikan bagi pasien yang melakukan isolasi di rumah.
Baca Juga
“Kami bekerjasama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi di rumah,” ucap Nadia.
Kemenkes juga akan menyertakan penggunaan obat Monulpiravir dan Plaxlovid untuk terapi pasien Covid-19 gejala ringan.
Nadia menambahkan, pemerintah akan memulai vaksinasi booster Covid-19 bagi kelompok usia 18 tahun ke atas untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan dari Covid-19 termasuk Omicron.