Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan angka stunting pada tahun 2021 turun menjadi 24,4 persen dibanding sebelumnya 37,2 persenpada 7 tahun yang lalu.
Selain itu, Jokowi membeberkan peningkatan layanan pendidikan di Indonesia, khususnya kepada masyarakat kurang mampu.
“Pandemi tidak boleh menghentikan upaya-upaya kita meningkatkan taraf hidup rakyat,” kata Jokowi dalam pidatonya di HUT Ke-49 PDIP, Senin (10/1/2022).
Dikatakan, akses rakyat terhadap pendidikan terus digalakkan pada masa kepemimpinannya. Anggaran yang digelontorkan pun mencapai triliunan rupiah.
“Pendidikan kita jamin utamanya bagi yang tidak mampu. Bantuan pendidikan dasar hingga tinggi terus dilanjutkan. Misalnya, pada 2021 Kartu Indonesia Pintar (KIP) dengan anggaran Rp11 triliun untuk 21 juta siswa se-Tanah Air. KIP kuliah yang anggarannya Rp9,4 triliun juga diberikan kepada 1,1 juta mahasiswa di Tanah Air pada 2021,” ujar Jokowi.
Eks Wali Kota Solo itu mengaku bangga dengan program-program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di bawah nahkoda Nadiem Makarim.
Baca Juga
“Kita juga bersyukur memiliki kampus merdeka, merdeka belajar dalam rangka menciptakan SDM unggul dengan menyediakan magang bersertifikasi di perusahaan-perusaahan ternama. Tahun lalu 50 ribu peserta dan tahun ini ditargetkan 150 ribu peserta, 44 persen di antaranya adalah talenta-talenta digital yang akan disiapkan,” jelas Jokowi.
“Dalam upaya sisi kesehatan dan sisi pendidikan, alhamdulillah human capital indeks kita mengalami kenaikan yang cukup baik. Dari 0,52 pada tahun 2017 menjadi 0,54 pada tahun 2020 dan ini akan kita terus kita tingkatkan,” sambungnya.
Lebih lanjut, Jokowi mengaku bersyukur mengelola tantangan yang kompleks sejak pandemi Covid-19 muncul.
“Kita lihat di bulan Juli, kita betul melihat kengerian dengan kasus 56 ribu perhari. Dan kasus per 9 Januari kemarin tahun 2022 sebanyak 529 kasus, turun 99 persen. Ini patut kita syukuri,” tutur Jokowi.
Vaksinasi terus dipercepat. Indonesia masuk 5 besar dunia dalam vaksinasi. Sebanyak 288 juta dosis vaksin telah disuntikkan kepada rakyat. Dosis pertama telah mencapai 81 persen dan dosis kedua mencapai 56 persen.