Bisnis.com, JAKARTA — Jaksa Agung ST Burhanuddin mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Menteri BUMN Erick Thohir yang telah membantu pihaknya membongkar kasus mega-korupsi PT Asuransi Jiwasraya dan PT Asabri (Persero).
"Terima kasih kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara, Bapak Erik Tohir, atas kontribusi dan kerja samanya, Kejaksaan dapat mengungkap secara tuntas mega skandal korupsi pada PT Asuransi Jiwasraya dan PT ASABRI (Persero)," kata Burhanuddin dalam keterangan Refleksi Akhir Tahun 2021 dan Rencana Program Prioritas Kejaksaan Agung Tahun 2022, Sabtu (1/1/2022).
Dalam kasus korupsi Jiwasraya dan Asabri, Kejagung menjerat sejumlah pihak menjadi tersangka hingga akhirnya berstatus narapidana.
Beberapa di antaranya dalam kasus Jiwasraya divonis seumur hidup, sedangkan dalam kasus Asabri, satu terdakwa dituntut hukuman mati.
Dari korupsi Jiwasraya negara dirugikan Rp16,8 triliun. Sementara, pada kasus Asabri, negara dirugikan Rp22,78 triliun.
Dalam kesempatan yang sama, Burhanuddin mengatakan pihaknya telah menangani 1.852 perkara korupsi dan mengeksekusi sebanyak 935 terpidana.
Selain itu, pihaknya berhasil menyelamatkan keuangan negara sebesar Rp21,2 triliun dan US$763.080, serta 32.900 dolar Singapura, hingga penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp415,6 miliar.
Burhannudin juga mengatakan selama setahun lalu, Kejagung berhasil melakukan pengamanan pembangunan strategis terhadap 92 kegiatan dengan pagu sekira Rp162,5 Triliun. Selain itu, penegakan integritas pegawai melalui Satgas 53 dan pelaksanan restorative justice terhadap 346 perkara.
Kejaksaan Agung juga melakukan penegakan hukum tindak pidana korupsi yang berorientasi pada kerugian perekonomian negara yakno berhasil menangkap sebanyak 137 orang yang masuk dalam DPO kejaksaan, dengan perincian 88 orang perkara tindak pidana khusus dan 49 orang perkara tindak pidana umum.
“Kejagung juga menuntut pidana mati terhadap terdakwa korupsi yang telah mengulangi kejahatannya,” ujar Burhannudin.