Bisnis.com, JAKARTA – Bertepatan dengan hari Ibu, Badan Layanan Umum Pusat Investasi Pemerintah (BLU-PIP) sebagai koordinator dana program pembiayaan ultra mikro (UMi) dan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women), melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan pelaku usaha ultra mikro di Indonesia.
BLU-PIP menyalurkan pembiayaan UMi bagi para pelaku usaha ultra mikro yang belum dapat dijangkau oleh perbankan. MoU ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama dalam mempromosikan pemenuhan hak perempuan untuk kesempatan ekonomi yang setara.
MoU ini ditandatangani oleh Direktur Utama BLU-PIP, Ririn Kadariyah dan secara virtual oleh UN Women Representative and Liaison to ASEAN, Jamshed Kazi yang disaksikan oleh perwakilan dari masing-masing organisasi di Kantor BLU-PIP, Jakarta Pusat.
Foto: dok. Pusat Investasi Pemerintah
Sekitar 99 persen bisnis di Indonesia dikategorikan sebagai usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dan 60 persen UMKM yang terdaftar di Indonesia, dikelola oleh perempuan. Perempuan di Indonesia menghadapi keterbatasan akses ke pengembangan keterampilan dan jaringan usaha.
Hal ini sebagian besar disebabkan oleh norma sosial dan budaya yang diskriminatif, sehingga memberikan tantangan bagi mereka dalam memulai dan mengembangkan usaha. Tantangan ini semakin terasa di tengah pandemi COVID-19. Kerja sama antara BLU-PIP dan UN Women akan mendorong ekosistem yang mendukung pelaku usaha perempuan untuk mengakses pengembangan keterampilan kewirausahaan dan kepemimpinan, serta akses ke dalam fasilitas pendanaan.
Pada sambutannya, Ririn meyakini bahwa perempuan Indonesia memiliki potensi besar dalam perekonomian.
“Ibu (para perempuan Indonesia) juga memiliki peran yang sangat penting terhadap masa depan keluarga dan komunitas. Sehingga (yang dimaksud) pemberdayaan perempuan bukan hanya untuk perempuan sendiri, namun juga untuk kesejahteraan keluarga dan lingkungan sekitarnya,” tegasnya.
Sejak digulirkan tahun 2017 s.d. 21 Desember 2021, secara kumulatif pembiayaan UMi telah melayani 5,38 juta pelaku usaha ultra mikro dimana 95 persennya merupakan pelaku usaha perempuan dengan nilai penyaluran lebih dari Rp18 triliun dan menjangkau 503 kab/kota dari 514 kab/kota di seluruh Indonesia.
Foto: dok. Pusat Investasi Pemerintah
“Tugas utama kami memang dari aspek permodalan, tetapi masih banyak aspek lain yang bisa kita kembangkan. Oleh karena itu diperlukan sinergi antara PIP dan UN Women dalam mengembangkan produk para penerima manfaat pembiayaan UMi atau debitur UMi dari berbagai aspek. Salah satunya melalui pembuatan modul yang sensitif gender dan disesuaikan dengan kebutuhan para debitur UMi hingga pelatihan secara langsung,” papar Ririn.
Fokus utama dari kemitraan ini antara lain: (1) Mendukung pelaku usaha ultra mikro perempuan, termasuk debitur UMi perempuan, melalui pengembangan kapasitas dan peningkatan pengetahuan; (2) Meningkatan kapasitas para pendamping atau Account Officer UMi guna meningkatkan pengetahuan tentang kesetaraan gender dan kewirausahaan; dan terakhir (3) Mempromosikan Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Perempuan (WEPs) kepada para pemangku kepentingan agar dapat mengintegrasikan kesetaraan gender ke dalam praktik dan budaya bisnis mereka.
Pengembangan kapasitas untuk perempuan pelaku usaha ultra mikro dan pendamping (Account Officer) akan menggunakan modul dari WeLearn oleh UN Women. Sejak Oktober 2019, WeLearn telah memfasilitasi berbagai sesi pembelajaran untuk perempuan pelaku usaha mikro, termasuk kursus pembelajaran online melalui situs WeLearn, sesi pembelajaran online yang dipandu via Whatsapp dan Zoom, serta pelatihan dan pendampingan kewirausahaan offline.
Melalui kerja sama ini, WeLearn telah mengembangkan materi pembelajaran online mengenai topik-topik lain terkait dengan kewirausahaan, seperti tentang kepemimpinan, negosiasi usaha, dan membangun usaha yang sensitif gender.
Foto: dok. Pusat Investasi Pemerintah
“Kolaborasi ini dilaksanakan di saat masyarakat menghadapi krisis COVID-19 dan tengah berjuang untuk pulih. Pandemi berdampak negatif bagi pelaku usaha perempuan, terutama di tingkat mikro dan bahkan ultra mikro. Oleh karena itu, penting agar upaya pemulihan COVID-19 dapat menciptakan peluang ekonomi yang setara dan berkelanjutan, serta memastikan bahwa usaha milik perempuan dapat bertahan dan berkembang,” ucap Dwi Faiz, Head of Programmes, UN Women Indonesia, pada acara penandatanganan MoU.
“Kami sangat senang memasuki kemitraan baru dengan PIP. Baik UN Women dan PIP memiliki kesamaan tujuan, yaitu untuk mendukung pelaku usaha perempuan di Indonesia, tidak hanya berupa akses terhadap keuangan, tetapi juga keterampilan dan pengetahuan agar mereka terus berdaya.”
Kerja sama dengan BLU-PIP merupakan upaya berkelanjutan dari UN Women untuk bermitra dengan institusi finansial guna mendorong penyaluran sumber daya dan investasi untuk mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan. Investasi seperti ini diharapkan dapat mempercepat kemajuan terhadap kesetaraan gender, pengentasan kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi inklusif di Indonesia.