Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NTT Tertinggi, 10 Provinsi dengan Indeks Kerukunan Umat Beragama Terbaik di RI

Nilai Indeks Kerukunan Umat Beragama tahun 2021 masuk pada kategori baik. Rata-rata nasional 72,39 atau naik 4,93 poin dari tahun 2020.
Tangkapan layar- Indeks kerukunan umat beragama di Indonesia tahun 2021 termasuk tinggi menurut Kementerian Agama. JIBi/Bisnis-Nancy Junita
Tangkapan layar- Indeks kerukunan umat beragama di Indonesia tahun 2021 termasuk tinggi menurut Kementerian Agama. JIBi/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) tahun 2021 masuk pada kategori baik. Rata-rata nasional 72,39 atau naik 4,93 poin dari tahun 2020.

Hal ini disampaikan Tenaga Ahli Menteri Agama Mahmud Syaltout saat merilis nilai indeks KUB di Solo, dikutip dari laman Kemenag.go.id, Selasa (21/12/2021).

Menurutnya, hasil penelitian indeks KUB menjadi kado terindah untuk menyambut Hari Amal Bakti Kementerian Agama Ke-76 yang akan diperingati tanggal 3 Januari 2022 nanti. Kami bersyukur nilai KUB mencapai nilai tinggi.

Artinya, kinerja Kementerian Agama lebih baik, ujar Gus Mahmud di Solo, Senin (20/12/2021).

Berikut 10 provinsi dengan indeks KUB terbaik:

1. Nusa Tenggara Timur  (NTT) 81,07

2. Papua 80,20

3. Sulawesi Utara 78,35

4. Papua Barat 78,63

5. Bali 77,95

6. Kalimantan Barat 77,61

7. Maluku 76,30

8. Kalimantan Tengah 76,20

9. Kepulauan Riau 76,20

10. D.I. Yogyakarta 76,03

Cek Fakta, Beredar Surat Penyelidikan KPK atas Dugaan Suap di Muktamar NU

Menurut Gus Mahmud, mendapatkan nilai baik bukanlah hal yang mudah. Untuk itu, diperlukan kerja sama dan sinergi seluruh pihak Kementerian Agama dan pemangku kepentingan.

“Indeks KUB bukan hanya melihat keberhasilan, tapi yang paling penting adalah pemetaan masalah, prediksi masalah, dan deteksi masalah. Karena indeks KUB dibangun dari beberapa variabel yaitu toleransi, kerja sama, dan kesetaraan,” ungkapnya.

Indeks KUB menjadi sistem peringatan dini dan sistem pemantauan yang baik karena dapat melihat pola pikir dan sikap di masyarakat Indonesia.

“Ini adalah inventaris terbaik yang dimiliki Kemenag, maka perlu tindak lanjut dari hasil temuan,” katanya.

Wajah Toleransi

Adapun, Kepala Balitbang Diklat Achmad Gunaryo mengatakan, bahwa indeks KUB adalah cara untuk menunjukkan wajah toleransi melalui potret kerukunan di Indonesia. Maka, indeks KUB diharapkan dapat menunjukkan wajah terbaiknya.

“Kondisi kehidupan keagamaan di Indonesia sangat dinamis. Ini menjadi salah satu potensi besar dalam keberagaman. Maka perlu upaya untuk meningkatkan nilai-nilai toleransi dan kerukunan,” ujar Kaban Gunaryo.

Indeks KUB adalah ruang diseminasi riset kebijakan berupa pemetaan kondisi kerukunan umat beragama di Indonesia.

Selain itu, riset ini pun memotret dinamika keagamaan aktual sekaligus mencari formula solusi untuk kebijakan keagamaan yang lebih baik.

“Kontribusi pemikiran dan hasil riset senantiasa penting dalam rangka membantu perumusan dan pengambilan kebijakan yang berbasis data dan fakta,” katanya.

Duh! Warganet Sebut Fadli Zon sebagai Teroris Bersemayam di DPR

Rilis indeks KUB ini bernilai strategis sebagai bagian dari solusi. Maka dari itu, konsep moderasi beragama dan memperkuat kondisi kerukunan umat beragama menjadi pilihan tepat.

“Kami berharap peta KUB ini membuat ini kita lebih mantap memelihara kerukunan umat beragama dan menciptakan kehidupan keagamaan yang toleran dan damai,” ujar Kaban Gunaryo.

 “Kerukunan umat beragama, sebagai bagian penting kerukunan nasional, merupakan tugas bersama umat beragama, pemda, pemerintah, civitas academica, termasuk kalangan masyarakat madani, maka kami menggandeng berbagai pihak untuk mewujudkan cita-cita luhur ini,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Rektor ISI Surakarta I Nyoman Sukerna sebagai perwakilan sivitas akademika menyampaikan apresiasi terhadap Balitbang Diklat Kemenag atas kerja sama yang dapat terjalin.

“Praktik, keilmuan, dan pendidikan seni memiliki pekerjaan rumah yang sangat penting berkaitan dengan kerukunan umat. Praktik seni diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi kerukunan umat beragama di Indonesia, bahkan dunia,” ungkapnya.

Menurut Nyoman, di dunia pendidikan diperlukan terobosan sebagai langkah-langkah nyata untuk membuka kerja sama dan sinergi perjumpaan lintas iman, yakni menumbuhkan sinergi antara seni dan agama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper