Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Cegah Penularan Omicron, Pemerintah Isolasi RSDC Wisma Atlet Kemayoran 7 Hari

Pemerintah mengisolasi RSDC Wisma Atlet Kemayoran selama 7 hari untuk mengantisipasi dan mencegah penyebaran varian Omicron, menyusul ditemukannya kasus penularan Covid-19 varian tersebut di area itu.
Lili Sunardi
Lili Sunardi - Bisnis.com 16 Desember 2021  |  22:18 WIB
Cegah Penularan Omicron, Pemerintah Isolasi RSDC Wisma Atlet Kemayoran 7 Hari
Foto aerial suasana Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Kamis (28/1/2021). ANTARA FOTO - Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mengisolasi RSDC Wisma Atlet Kemayoran selama 7 hari untuk mengantisipasi dan mencegah penyebaran varian Omicron, menyusul ditemukannya kasus penularan Covid-19 varian tersebut di area itu.

Keputusan mengisolasi RSDC Wisma Atlet tersebut diambil berdasarkan rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, TNI, dan Satgas Penanganan Covid-19, yang dilanjutkan dengan rapat teknis bersama kementerian/lembaga terkait.

“Perkembangan situasi terakhir menjadikan pemerintah harus bertindak cepat mencegah terjadinya transmisi lokal virus Varian Omicron. Isolasi RSDC adalah langkah yang diharapkan efektif untuk tujuan tersebut,” kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal Suharyanto dalam siaran pers, Kamis malam (16/12/2021).

RSDC Wisma Atlet Kemayoran merupakan rumah sakit khusus untuk merawat pasien Covid-19 sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada pertengahan Maret 2020.

Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah tower rumah sakit itu difungsikan sebagai tempat karantina pelaku perjalanan internasional, melengkapi Wisma Atlet Pademangan.

Suharyanto mengatakan, pemerintah juga membuka Rusun Nagrak di Cilincing Jakarta Utara untuk karantina terpusat bagi PMI, Pelajar, dan ASN, sebagai cadangan tempat karantina.

“Rusun Nagrak memiliki kapasitas lebih dari 4.000 tempat tidur. Dua hari lalu, saya sudah mengecek kesiapannya.”

Menurut Kasatgas, tenaga kesehatan untuk dikarantina Rusun Nagrak akan didukung oleh sumber daya manusia dari Dinas Kesehatan Jakarta, karena terbatasnya tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, dan isolasi area yang dilakukan.

Suharyanto juga meminta pasien yang sudah selesai masa karantina di Tower 4 RSDC Wisma Atlet sejak 14 hari ke belakang untuk terus memantau kondisi kesehatannya, dan segera melapor ke puskesmas di wilayahnya jika mengalami gejala.

“Saya mengimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dengan memperketat protokol kesehatan, segera melakukan vaksinasi, serta menghadapi Natal dan Tahun Baru dengan mengurangi mobilitas,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

WISMA ATLET omicron
Editor : Lili Sunardi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top