Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan tantangan Indonesia ke depan adalah mencegah munculnya kasus Covid-19 varian Omicron yang saat ini telah menyebar ke lebih dari 70 negara.
“Tidak ada yang tau persis semua ini [kapan berakhir], semua bisa terjadi sehingga diharapkan semua harus berhati-hati dan apabila pemerintah perlu melakukan perubahan strategi itu subjek kepada data kesehatan sehingga ini konsistensi dari kami,” kata Luhut dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenge 2022, Rabu (15/12/2021).
Luhut menjelaskan, bila merujuk melalui hasil preliminary di Afrika Selatan masih menunjukan terkendalinya tingkat perawatan Rumah Sakit dan kematian yang disebabkan oleh varian Omicron.
Data awal dari Afrika Selatan menunjukan bahwa Omicron terindikasi menyebar jauh lebih cepat daripada jenis mutasi sebelumnya.
Kendati demikian, Omicron terindikasi memiliki tingkat keparahan yang rendah tercermin dari tingkat perawatan Rumah Sakit yang terkendali maupin tingkat kematian yang rendah.
“Ini masih kami pantau perkembangannya dan kami tunggu hingga 2 minggu ke depan. Jangan sampai saat kasus ini meningkat, tetapi [penyekatan] telah dilonggarkan maka akan jadi permasalahan. Itu yang kami tidak mau,” tuturnya.
Hasil studi laboratorium di Afrika Selatan juga menunjukan efikasi vaksin Pfizer hanya 22,5 persen terhadap infeksi varian Omicron, tetapi mampu menahan gejala berat.
Sementara hasil kajian di Inggris menunjukan booster AstraZeneca dan Pfizer dapat meningkatkan perlindungan 70–75 persen terhadap varian Omicron.