Bisnis.com, JAKARTA - Gempa bumi mengguncang sejumlah wilayah di NTT dan sekitarnya pada Selasa (14/12) pukul 10.20 WIB. BMKG juga mengeluarkan peringatan waspada tsunami.
Sejumlah warga yang merasakan adanya gempa segera berlari ke luar rumah. Berdasarkan pantauan Bisnis, di Bajawa, Kabupaten Ngada, gempa mengguncang sebanyak dua kali.
Bangunan rumah, jemuran dan tiang bendera terlihat bergetar akibat gempa dengan magnitudo 7,5 SR tersebut. BMKG juga mencatatkan gempa susulan terjadi dengan kekuatan yang cukup besar, sehingga adanya potensi peringatan tsunami.
Cicilia Nida, murid di SMP Regina Pacis Bajawa yang pada saat itu tengah mengikuti vaksinasi Covid-19 mengaku terkejut saat merasakan getaran gempa. Dia bersama teman-teman lainnya segera berlari keluar kelas begitu merasakan getaran gempa.
"Kami sementara vaksin, tiba-tiba ada gempa. Kami keluar. Setelah itu kami masuk lagi. Tiba-tiba gempa lagi," katanya di lokasi.
Theresia Loda, seorang guru di SD Regina Pacis Bajawa juga merasakan hal yang sama.
"Kebetulan tadi jam istirahat, tiba-tiba guru dari kelas lain teriak 'ada gempa, ada gempa', padahal di kelas kami tidak terasa gempa. Tapi karena terlanjur panik, dan anak-anak yang berada di lantai 2 sudah berlari, akhirnya kepala sekolah meminta semua untuk keluar dari kelas," kata Theresia di lokasi.
"Waktu di luar kelas, kita lihat tiang bendera goyang-goyang selama beberapa menit. Akhirnya kepala sekolah memutuskan untuk memulangkan anak-anak karena takut adanya gempa susulan," katanya.
Sejauh ini, tidak ada kerusakan yang terjadi akibat gempa tersebut. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah NTT pasca gempa dengan magnitudo 7,5 SR.
Berdasarkan pantuan Bisnis di akun BMKG, gempa telah terdeteksi di beberapa titik di wilayah NTT dengan magnitudo 5,5 hingga 7,5 SR.