Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas kesehatan provinsi Guangdong, China selatan menyebutkan bahwa Kota Huizhou melaporkan satu kasus infeksi flu burung H5N6 pada manusia.
Dikutio dari US News, Senin (13/12), dalam pernyataannya Komisi Kesehatan Provinsi Guangdong mengatakan pakar menilai resiko penularan pada tahap ini masih rendah.
Namun, pakar tetap menyarankan masyarakat untuk tetap waspada dan mengambil langkah pencegahan. Bahkan, masyarakat diminta menghindari pasar yang memiliki peternakan unggas.
Infeksi virus H5N6 dan H9N2 kerap terjadi pada musim dingin dan musim semi. Dalam pernyataannya Komisi Kesehatan Guangdong mengatakan pria berusia 68 tahun yang terinfeksi sudah dirawat di rumah sakit.
Jumlah kasus infeksi flu burung H5N6 di China tahun ini meningkat drastis. Beberapa pakar khawatir virus yang sebelumnya menyebar tampaknya sudah berubah dan menginfeksi lebih banyak manusia.
Tahun ini, jumlah orang di China yang terinfeksi flu burung H5N6 mengalami peningkatan, menambah kekhawatiran di antara beberapa ahli, yang mengatakan jenis yang beredar sebelumnya tampaknya telah berubah dan mungkin lebih menular ke manusia.
Mengutip laman resmi CDC, Senin (13/12), infeksi virus flu burung H5N6 pertama kali ditemukan terhadap manusia pada 2014, pada seseorang yang terdeteksi di China.
Flu burung adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus flu burung tipe A (H5N6). Virus ini terjadi secara alami di antara burung liar di seluruh dunia dan dapat menginfeksi unggas domestik, spesies burung dan hewan lainnya.
Orang-orang yang terinfeksi H5N6 pada tahun ini berakhir dengan kematian, menurut pernyataan pemerintah setempat dan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sementara itu, wabah flu burung telah terkonfirmasi di Prefektur Aomori di Jepang utara, dengan 7.000 ayam dijadwalkan untuk dimusnahkan.
Dikutip melalui Sputnik News, menurut otoritas prefektur, sebuah peternakan unggas mengkonfirmasi menemukan beberapa unggas mati pada Jumat (10/12). Analisis genetik menunjukkan adanya strain 5 yang sangat patogen.
Sekarang ada pembatasan untuk mengangkut ayam dan telur dalam area tiga kilometer (1,8 mil) di sekitar peternakan, serta mengekspor ayam dan telur di luar radius 10 kilometer (6,2 mil).
Prefektur Aomori adalah prefektur Jepang kedelapan yang mengkonfirmasi wabah flu burung musim ini.
Sebelumnya mengutip Nippon, Pemerintah prefektur Kumamoto, Jepang barat daya mengumumkan mereka telah mengkonfirmasi wabah flu burung yang diyakini sangat patogen di sebuah peternakan ayam di Kota Nankan 3 Desember.
Itu adalah wabah flu burung kelima musim ini yang dikonfirmasi di sebuah peternakan unggas di Jepang dan pertama di prefektur itu. Pemerintah prefektur berencana memusnahkan sekitar 67.000 ayam di peternakan.