Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Bandingkan Nasabah Mekaar PNM dan Grameen Bank yang Meraih Nobel

Jokowi membandingkan nasabah PNM Mekaar yang sudah mencapai 9,8 juta tapi tidak meraih Nobel, sedangkan Grameen Bank dengan 6,5 juta nasabah justru mendapatkannya.
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, 2 November 2020 / Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, 2 November 2020 / Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) membandingkan jumlah nasabah pada program pemerintah yaitu Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) dengan nasabah Grameen Bank yang meraih Nobel.

Menurutnya, nasabah PNM Mekaar yang sudah mencapai 9,8 juta tidak mendapatkan penghargaan nobel, sedangkan Grameen Bank yang memiliki 6,5 juta nasabah justru mendapatkannya.

"Grameen Bank itu totalnya 6,5 juta, dia mendapatkan Nobel. Ini kita sudah 9,8 [juta], tapi enggak dapat Nobel,” kata Jokowi dalam acara Kongres Ekonomi Umat ke-2 MUI, dari YouTube MUI TV, Jumat (10/12/2021).

Melalui PNM Mekaar, Jokowi ingin menunjukkan bahwa pemerintah serius dalam mengatasi persoalan kesenjangan sosial yang menjadi kritikan Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas.

Dalam pidatonya di acara Kongres Ekonomi Umat ke-2 MUI, Anwar Abbas menyinggung soal ketimpangan sosial dan penguasaan lahan. Selain itu, dia juga mendesak pemerintah agar lebih serius untuk mendukung pelaku UMKM.

Menanggapi hal tersebut, Jokowi menyatakan bahwa pemerintah serius mendukung UMKM. Hal itu dibuktikan dari meningkatnya jumlah nasabah kredit usaha mikro yang awalnya hanya sebanyak 500.000 usaha mikro, tapi saat ini sudah mencapai 9,8 juta usaha mikro.

“Nanti bulan Januari, Februari [2022] kalau boleh saya ajak nanti dari MUI dipimpin juga Pak Buya Anwar Abbas. Enggak apa-apa, entah lima orang, entah 10 orang, akan saya ajak [melihat] apa yang sudah kita bangun, yang namanya Mekaar PNM,” ujar Jokowi.

Adapun, dalam program tersebut, pengusaha ultramikro dan mikro bisa mengakses permodalan dengan kisaran Rp1 juta hingga Rp5 juta.

Jokowi mengungkapkan kelebihan dari PNM Mekaar ini adalah menganut sistem gandeng renceng, di mana semua anggota bergotong royong saling membantu jika ada yang mengalami kesulitan mengangsur pinjaman.

“Kalau satu enggak bisa mengangsur, siapa yang membantu,” imbuhnya.

Jokowi menargetkan, pada 2024 jumlah nasabah di PNM Mekaar mencapai 20 juta. Namun, Jokowi mengakui masih banyak usaha mikro yang harus dirangkul karena jumlahnya mencapai 64 juta.

Selain itu, Jokowi juga mengaku prihatin dengan porsi pinjaman bank yang memberikan kredit untuk UMKM hanya sebesar 20 persen, sedangkan sisanya mengalik ke usaha menengah dan besar.

"Kita memaksa pun enggak bisa, karena “Pak, kami bekerja itu berdasarkan kalkulasi dan feasibility study yang semuanya terkalkulasi. Enggak bisa Bapak mendorong-dorong kami.” “Pak, kita ini bekerja dengan kehati-hatian yang tinggi (prudent). Enggak bisa Bapak memaksa kami dengan target-target seperti itu." Inilah kesulitan-kesulitan yang kita miliki," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper