Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kecelakaan Helikopter, Kepala Staf Pertahanan India dan 12 Orang Lainnya Tewas

Kepala Staf Pertahanan India Jenderal Bipin Rawat termasuk di antara 13 orang yang tewas dalam kecelakaan helikopter.
Ilustrasi: Helikopter MI-17/Reuters-Tim Wimborne
Ilustrasi: Helikopter MI-17/Reuters-Tim Wimborne

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Staf Pertahanan India Jenderal Bipin Rawat termasuk di antara 13 orang yang tewas dalam kecelakaan helikopter kemarin, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang masa depan perubahan militer yang dipimpinnya.

Rawat adalah kepala staf pertahanan pertama India, posisi yang ditetapkan pemerintah pada 2019 dan dipandang dekat dengan Perdana Menteri Narendra Modi.

Pria berusia 63 tahun itu bepergian dengan istri dan perwira senior lainnya dengan helikopter Mi-17 buatan Rusia, dan jatuh di dekat tujuannya di negara bagian Tamil Nadu selatan.

Modi mengatakan, Rawat adalah seorang prajurit yang luar biasa dan "patriot sejati" yang telah membantu memodernisasi angkatan bersenjata negara itu.

"Kepergiannya membuat saya sangat sedih," ujar perdana menteri sembari mengatakan India tidak akan pernah melupakan pengabdiannya yang luar biasa seperti dikutip TheGuardian.com, Kamis (9/12/2021).

Analis dan penulis strategis pertahanan Brahma Chellaney mencuit, bahwa kematian Rawat tidak mungkin terjadi pada waktu yang lebih buruk ketika agresi perbatasan China dengan India selama 20 bulan telah menghasilkan situasi seperti perang di sepanjang front Himalaya.

Rekaman dari kecelakaan menunjukkan kerumunan orang yang mencoba memadamkan bangkai helikopter yang berapi dengan air, sementara sekelompok tentara membawa salah satu penumpang pergi dengan tandu.

Rawat sedang menuju ke Defense Services Staff College (DSSC) untuk berbicara dengan mahasiswa di pangkalan angkatan udara Sulur dekat Coimbatore.

Helikopter itu jatuh enam mil (10 km) dari jalan utama terdekat sehingga memaksa pekerja darurat melakukan perjalanan ke lokasi kecelakaan, kata seorang petugas pemadam kebakaran.

Seorang saksi di tempat kejadian mengatakan dia melihat penumpang jatuh dari helikopter sebelum kecelakaan dan satu orang merangkak keluar dari reruntuhan.

Rawat adalah panglima dari 1,3 juta tentara dari 2017 hingga 2019 sebelum diangkat menjadi Kepala Staf Pertahanan, yang menurut para analis adalah untuk meningkatkan koordinasi antara tentara, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper