Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi: Jangan Hanya Penangkapan, Penanganan Korupsi Juga Fokus Pencegahan

Jokowi menegaskan, pemberantasan korupsi tidak boleh hanya identik dengan penangkapan, tetapi juga harus lebih berfokus pada pencegahan.
Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur (tengah) tiba untuk menjalani pemeriksaan, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (22/9/2021). KPK mengamankan Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur bersama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolaka Timur Anzarullah dan empat orang lainnya dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Selasa (21/9/2021) malam, dengan barang bukti sejumlah uang tunai./Antara
Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur (tengah) tiba untuk menjalani pemeriksaan, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (22/9/2021). KPK mengamankan Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur bersama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolaka Timur Anzarullah dan empat orang lainnya dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Selasa (21/9/2021) malam, dengan barang bukti sejumlah uang tunai./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, pemberantasan korupsi tidak boleh hanya identik dengan penangkapan, tetapi juga harus lebih berfokus pada pencegahan.

Hal ini dia sampaikan saat menghadiri Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2021 di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (9/12/2021).

"Pemberantasan korupsi tidak boleh terus-terusan identik dengan penangkapan, pemberantasan korupsi harus mengobati akar masalah, pencegahan merupakan langkah yang lebih fundamental dan kalau korupsi bisa kita cegah, kepentingan rakyat dapat terselamatkan," katanya dalam sambutanya di Gedung KPK, dikutip melalui Youtube KPK RI, Kamis (9/12/2021).

Jokowi mengingatkan, investasi adalah motor penggerak ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, dia meminta menjaga iklim investasi dari budaya korupsi untuk mencegah para investor kabur.

“Investasi masih menjadi motor penggerak ekonomi kita, target kita di tahun 2022 mencapai Rp1.200 triliun. Membutuhkan perizinan yang lebih cepat, sederhana, dan bebas korupsi. Jangan sampai investor kapok karena terlalu banyak ongkos di sana sini, terlalu banyak ketidakpastian dan banyaknya permainan di sana-sini,” katanya.

Selain itu, dukungan masyarakat terhadap pemberantasan korupsi harus terus dimanfaatkan dengan cara penanaman budaya antikorupsi sejak dini.

“Membangun kesadaran diri adalah kunci mental antikorupsi, penciptaan ekosistem antikorupsi yang berpengaruh besar bagi investasi dan lapangan kerja,”ujarnya.

Jokowi pun mengajak masyarakat mengawasi tata kelola pemerintah untuk mencegah tindak koruptif.

“Membangun pelayanan lebih cepat dan efisien tanpa ongkos-ongkos khusus, gunakan teknologi untuk digitalisasi, standarisasi dan transparansi perkuat sistem penanganan pelayanan terpadu, tingkatkan integritas aparat penegak hukum dan kita harapkan dapat bisa menutup celah penyalahgunaan wewenang dan perilaku korupsi,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper