Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Indikator: Risma dan Sri Mulyani Jadi Menteri Terbaik

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan Risma berada di peringkat pertama menteri dengan kinerja baik dan di posisi kedua ada Menkeu Sri Mulyani.
Menteri Sosial Tri Rismaharini memaparkan realisasi anggaran Kemensos 2020 kepada Komisi VIII DPR RI, Kamis (14/1/2021). / Dok. Kemensos RI
Menteri Sosial Tri Rismaharini memaparkan realisasi anggaran Kemensos 2020 kepada Komisi VIII DPR RI, Kamis (14/1/2021). / Dok. Kemensos RI

Bisnis.com, JAKARTA — Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memiliki kinerja terbaik jika dibandingkan menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang lainnya.

Hasil survei menunjukkan Risma berada di peringkat pertama menteri dengan kinerja baik yang dipilih 12,5 persen responden, disusul Sri Mulyani yang dipilih 12,3 persen responden.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi mengatakan bahwa survei dilakukan sebelum polemik Risma memaksa anak difabel untuk bicara.

“Ini kejadian [survei] sebelum insiden kemarin terkait dengan isu disabilitas yang diminta untuk bicara. Kita tidak tahu apakah ada dampak,” kata Burhanuddin dikutip dari YouTube Indikator Politik Indonesia, Minggu (5/12/2021).

Sementara itu, Sri Mulyani dinilai berhasil memperbaiki kondisi perekonomian di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Lalu, kinerja baik Satgas BLBI juga dinilai Burhanudin menjadi salah satu fakor Menkeu masih populer dengan kinerja baik bagi responden.

Adapun, peringkat ketiga menteri dengan kinerja terbaik ditempati oleh Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) yang dipilih 9,2 persen responden.

Kemudian, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno meriah perolehan yang sama dalam survei tersebut.

Peringkat kelima adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang dipilih 8,1 persen responden.

Adapun, Indikator melakukan survei pada 2 November sampai 6 November. Metode populasi yaitu mereka yang punya hak pilih atau sudah menikah dengan wawancara tatap muka.

Sampel sebanyak 2.020 responden dengan rincian basis 1.220 orang dan oversampel sebanyak 800 di 10 provinsi Sumatera menggunakan simple random sampling.

Ukuran basis 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper