Bisnis.com, JAKARTA – Survei Indikator Politik Nasional mengungkapkan nama Joko Widodo (Jokowi) masih populer sebagai salah satu kandidat Calon Presiden atau Capres 2024. Mungkinkan Jokowi jadi Presiden tiga periode?
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan survei dengan tema Kinerja Presiden, Pemulihan Ekonomi Pascapandemi dan Peta Elektoral Terkini. Menurut dia, warga yang setuju Presiden Joko Widodo tiga periode naik dan hampir 20 persen sebut sebagai capres pilihan.
Dia menuturkan responden yang sangat setuju Jokowi tiga periode naik dari 2,8 persen pada September jadi 4,2 persen. Yang setuju naik dari 21,1 persen jadi 31,4 persen. Sementara itu, responden kurang setuju turun dari 34,4 persen jadi 30 persen, tidak setuju sama sekali dari 36,9 persen ke 30,2 persen, dan tidak jawab dari 4,9 persen jadi 4,1 persen.
“Approval Presiden yang naik, kondisi ekonomi yang baik diikuti sentimen lebih positif mendukung masa jabatan 3 periode. Tapi overall tetap tidak setuju,” katanya saat memaparkan hasil survei melalui daring, Minggu (5/12/2021).
Berdasarkan hasil survei, warga melihat ekonomi nasional sangat baik 1,8 persen, baik 19,5 persen, sedang 40,4 persen, buruk 32,9 persen, sangat buruk 4,7 persen, dan tidak jawab 0,7 persen.
Burhanuddin menjelaskan bahwa 19,6 persen masyarakat akan memilih Jokowi jika dilakukan hari ini. Pilihan tersebut melalui simulasi terbuka atau tidak diberikan pilihan nama.
Nama Jokowi berada di urutan pertama. Selanjutnya adalah Prabowo Subianto 14 persen, Ganjar Pranowo 7,9 persen, dan Anies Baswedan 6,7 persen.
“Lalu berdasarkan simulasi 30 nama. Nama Pak Jokowi kita take out karena berdasarkan hukum konstitusi tidak bisa maju. Pemilih Jokowi lari ke Ganjar,” jelasnya.
Di situ, yang berada di urutan pertama adalah Prabowo 23,7 persen, Ganjar 20,9 persen, Anies 15,1 persen, dan Ridwan Kamil 5,1 persen.
Jika nama yang ada hanya 10, Prabowo masih ada di peringkat atas dengan tingkat keterpilihan 26,9 persen. Selanjutnya adalah Ganjar 23,2 persen, Anies 16,7 persen, dan Ridwan 6,2 persen. Sedangkan simulasi 8 nama, lagi-lagi Prabowo paling atas dengan 27,6 persen. Lalu Ganjar 23,7 persen, Anies 17,2 persen, dan Ridwan 8,4 persen.
“Jadi kami belum menemukan data bahwa Prabowo ada di bawah Ganjar atau Anies. Survei rutin kami Prabowo masih di tingkat pertama tapi tidak signifikan, terutama dibandingkan elektabilitas Ganjar,” ucap Burhan.
Indikator melakukan survei pada 2 November sampai 6 November. Metode populasi yaitu mereka yang punya hak pilih atau sudah menikah dengan wawancara tatap muka.
Sampel sebanyak 2.020 responden dengan rincian basis 1.220 orang dan oversampel sebanyak 800 di 10 provinsi Sumatera menggunakan simple random sampling. Ukuran basis 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.