Bisnis.com, SOLO - Gunung Semeru di Jawa Timur meletus dan mengeluarkan guguran awan panas pada Sabtu (4/12/2021) pukul 15.20 WIB. Masyarakat di lokasi terdampak pun langsung melakukan proses evakuasi.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Twitter @alqadrie_ipeh, tampak jika proses evakuasi oleh warga sendiri masih terus dilakukan meski kondisi berkabut tebal dan terdapat lahar panas.
"Ini lahar yang masih panas. Begini kondisinya. Awannya masih panas, kita mau nekat evakuasi," ucap seseorang yang merekam video terkait.
Sementara itu, sambil terus berjalan, salah seorang lain yang ada dalam video berujar meminta bantuan kepada tim SAR.
"Bapak tim SAR, mohon bantuannya. Ini keluarga saya nggak bisa keluar. Masih banyak saudara-saudara kita yang masih belum dievakuasi," ucapnya.
Tim SAR...mohon bantuannya ?????
— fathimah_back (@alqadrie_ipeh) December 4, 2021
Bnyak korban yg belum ter evakuasi ?? pic.twitter.com/6hGfbwQnRn
Lepas dari itu, berdasarkan informasi dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto, terhitung pukul 09.20 WIB, Minggu (5/12/2021) sebanyak 13 orang dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini.
Baca Juga
Sementara itu, 41 orang mengalami luka-luka dan telah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal. Lalu, sebanyak 902 warga dilaporkan telah mengungsi di beberapa fasilitasi pendidikan dan balai desa.
Kini, BNPB melalui Kedeputian Bidang Logistik dan Peralatan telah mengirimkan bantuan sebagai penanganan darurat pasca-erupsi Gunung Semeru, meliputi 1.374 paket makanan siap saji, 1.377 paket lauk pauk, 2.000 lembar selimut, 900 lembar matras, 20.000 pcs masker KF-94, serta 2 unit tenda pengungsi. Total seluruh bantuan yang diberikan mencapai Rp1,14 miliar.