Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom senior Rizal Ramli mengaku pernah menyuruh Luhut Binsar Pandjaitan untuk menurunkan harga minyak goreng.
Hal itu dia ungkapkan saat diundang sebagai salah satu pembicara dalam acara halaqah atau diskusi bertajuk "Gagasan Kontributif Membangun Kemandirian Ekonomi Nahdliyin" yang digagas DPP PKB sebagai rangkaian kegiatan menyambut 1 abad usia Nahdlatul Ulama (NU).
Rizal menyampaikan bahwa pemerintah dalam mengelola keuangan negara harus berpihak sepenuhnya kepada rakyat.
Dia mencontohkan bahwa ketika harga kelapa sawit sebagai bahan baku naik, seharusnya harga minyak goreng sebagai produk yang dimanfaatkan masyarakat, tidak ikut naik.
“Saya ingat waktu pemerintahan Presiden Gus Dur, harga sawit naik dua kalinya, harga minyak goreng juga naik tinggi sekali. Saya panggil, waktu itu masih anak buah saya, namanya Jenderal Luhut Pandjaitan, [yang saat itu menjabat] Menteri Perindustrian dan Perdagangan,” katanya dikutip dari YouTube DPP PKB, Kamis (2/12/2021).
Rizal yang saat itu menjabat sebagai menteri koordinator perekonomian dan perindustrian meminta Luhut mengumpulkan pengusaha sawit baik swasta maupun BUMN.
Baca Juga
“Panggil mereka semua, kumpulkan. Kasih tahu kalian jangan rakusnya kebangetan karena harga sawit di luar sudah untung, masih digenjot juga di dalam negeri, pasokannya dikurangi,” katanya.
Rizal pun memerintahkan Luhut untuk meminta kepada pengusaha agar menurunkan harga minyak goreng.
Kemudian, kepada Luhut, Rizal juga meminta para pengusaha sawit diingatkan bahwa awal mula industri sawit pertama dibuka sekitar 1970-1980-an menggunakan modal pinjaman dari Bank Indonesia dengan bunga murah yakni 2 persen.
Kemudian Rizal mengultimatum bahwa kalau dalam waktu 1 bulan harga minyak goreng di dalam negeri tidak turun seperti awal, maka dirinya langsung turun tangan memeriksa pajaknya.
“Kalau ketemu gak ada ampun. Jendera Luhut Pandjaitan bilang ‘siap, aku ini paling suka ngegencet orang'," ujar Rizal.
Setelah itu, katanya, Luhut menemui para pengusaha kelapa sawit dan akhirnya harga minyak goreng turun seperti sedia kala.
Menurutnya, cerita tersebut menjadi contoh kalau menyangkut hal-hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak, pemerintah harus mendukung atau berpihak kepada rakyat.