Bisnis.com, JAKARTA - Sinovac Biotech, produsen vaksin terkemuka di China, akan melakukan penelitian untuk mengetahui dampak varian Omicron terhadap vaksin inaktif Covid-19.
Sinovac juga menyatakan bahwa pihaknya tengah mengkaji perlu atau tidaknya pengembangan vaksin baru untuk menghadapi varian Omicron.
“Kami juga akan mengevaluasi apakah perlu dikembangkan vaksin baru untuk menghadapi varian Omicron tersebut dalam waktu dekat,” demikian pernyataan Sinovac, di Beijing, China, Selasa (30/11/2021).
Produsen vaksin yang berbasis di Beijing tersebut menyatakan telah memantau perkembangan kasus varian Omicron di sejumlah negara.
“Kami secara aktif juga mengumpulkan informasi dan sampel varian Omicron melalui jaringan mitra kami di seluruh dunia,” ujar Sinovac.
Sebelumnya, Sinovac telah mengembangkan vaksin inaktif Covid-19 untuk varian Gamma dan Delta.
“Jika diperlukan, kami akan segera melakukan pengembangan dan meluncurkan produksi vaksin baru dalam skala besar, agar bisa memenuhi kebutuhan vaksinasi baru,” ungkap Sinovac.
Badan kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) juga tengah mendalami dampak potensial varian Virus Corona Omicron terhadap vaksin Covid-19.
Mengutip laman resmi WHO, vaksin tetap memiliki peran penting dalam mengendalikan dampak Covid-19 dengan mengurangi penyakit parah serta kematian.
"Termasuk melawan varian dominan yang beredar, Delta. Vaksin saat ini tetap efektif melawan penyakit parah dan kematian," tulis WHO dalam laman resminya seperti dikutip Bisnis, Senin (29/11/2021).