Bisnis.com, JAKARTA - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman angkat suara terkait desakan vaksinasi Covid-19 ketiga atau booster untuk mencegah merebaknya kasus Covid-19 akibat varian Omicron.
Menurut dia, booster harus disikapi secara bijak dan memperhatikan beberapa aspek, terutama etika, strategi kesehatan publik dan kesetaraan.
“Namun, yang harus menjadi perhatian dalam program booster, apalagi saat Omicron, banyak orang ingin mendapat booster harus disikapi bijak,” kata Dicky, Rabu (1/11/2021).
Meskipun, kata dia, program booster sangat efektif meredam Covid-19.
“Program booster sudah terbukti secara ilmiah bahkan melalui riset randomize control trial itu sudah terbukti efektif, misalnya Pfizer bisa mencapai 95 persen. Jika seperti itu sudah ilmiah,” ujarnya.
Akan tetapi, program harus memperhatikan strategi kesehatan publik.
Baca Juga
“Sebagaimana program vaksinasi baik dosis satu, dua, tiga, bahwa strategi kesehatan masyarakat mengutamakan yang paling rawan. Kerawanan ini dari sisi pekerjaan atau kondisi tubuh, baik itu komorbid atau lansia,” jelasnya.
Kedua, dari sisi etika. Menurutnya, vaksinasi sama dengan makan.
“Ada wilayah yang bisa makan dua kali sehari, nah ditambah jadi tiga supaya imunnya kuat, lebih sehat. Tapi ada di sisi lain wilayah yang makan sehari pun masih selang-seling atau sedikit makan sehari pun. Jadi seperti etika itu,” ujarnya.
Disamping itu, booster juga harus juga memperhatikan sisi kesetaraan.
“Saya analaogikan lagi dengan menu makan. Misalnya ada daerah yang bisa makan tiga kali, stoknya sudah siap, tapi di daerah lain ada yang masih dua kali sehari. Nah, adanya distribusi makan/vaksin harus disamakan, disetarakan. Ini tentu saling kait mengait,” ujarnya.
“Kalau ada daerah yang bergolak atau meningkat tajam tentu harus diprioritaskan,” sambung Dicky.
Sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memperbarui panduan suntikan booster vaksin Covid-19.
CDC menyarankan orang usia 18 tahun ke atas harus mendapatkan suntikan booster vaksin Covid-19 seiring kehadiran varian Omicron.
Dilansir Bloomberg, panduan baru suntikan booster vaksin Covid-19 ini disampaikan oleh Direktur CDC, Dr. Rochelle Walensky.
CDC menyarankan orang usia 18 tahun ke atas mendapat suntikan booster vaksin Covid-19 setelah 6 bulan mendapatkan dosis kedua.